Terkuak, Ada yang Bayar FB untuk Sebar Kabar Hoaks di Rusuh Papua

05 Oktober 2019 04:45

GenPI.co - Facebook melakukan penutupan ratusan akun yang mencurigakan di tiga wilayah. Ratusan akun tersebut diketahui telah menyebarkan tulisan yang bisa menyesatkan pengguna media sosial itu. 

Termasuk ratusan akun dari Indonesia yang bahkan sampai membayar sekitar Rp 4,2 miliar untuk menyebarkan berita menyesatkan soal kerusuhan Papua.

443 akun, 200 laman, 76 grup pada Facebook dan 125 akun Instagram ditutup oleh Facebook. Secara keseluruhan, akun-akun Facebook dan Instagram itu memiliki 7,5 juta pengikut.

Baca juga : Polda Papua Buru Penyebar Hoaks Makian Monyet di Wamena

Ratusan akun, halaman, dan grup yang ditutup itu beroperasi dalam tiga jaringan terpisah yang tidak saling berhubungan. Satu jaringan beroperasi di Uni Emirat Arab, Mesir, dan Nigeria. Sedangkan dua jaringan lain masing-masing beroperasi di Mesir dan Indonesia.

Mereka secara terkoordinasi menyebarkan unggahan dan artikel berita keliru hingga menyebabkan orang lain memiliki pandangan yang salah mengenai suatu isu yang sensitif.

Facebook memberikan penekanan bahwa mereka melakukan penutupan atas akun-akun tersebut atas alasan perilaku mereka, yang menyesatkan tadi, dan bukan karena konten yang mereka sebarkan, demikian seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (4/10).

"(Operasi itu menciptakan) berbagai jaringan akun untuk menyesatkan orang lain mengenai siapa mereka dan apa yang mereka sedang lakukan," ujar Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook Nathaniel Gleicher. "Dalam tiap kasus, orang-orang di belakang kegiatan ini saling berkoordinasi dan menggunakan akun palsu untuk mengaburkan siapa diri mereka."

Baca juga : Lagi, Prajurit TNI Tewas Jadi Korban Aksi Demo di Jayapura Papua

Tindakan yang dilakukan oleh Kelompok atau halaman atau orang yang bekerjasama untuk menyesatkan opini orang lain mengenai siapa diri mereka dan dan apa yang mereka kerjakan digolongkan sebagai 'tindakan memalsukan yang terkoordinasi' oleh Facebook dan akan menghadapi penyelidikan sebelum ditutup.

Di Indonesia, beberapa akun yang terlibat dalam isu khusus domestik dituding menyebarkan berita mengenai unjuk rasa yang mematikan di Papua. 

Baca juga : Mengejutkan, Jokowi Setujui Pemekaran Papua dan Papua Barat

"Walau orang di belakang aksi ini berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan kaitan kepada perusahaan media bernama InsightID," ungkap Nathaniel. 

Perusahaan ini bahkan menghabiskan Rp 4,2 miliar dalam pemasangan iklan di Facebook untuk menyebarkan konten menyesatkan

Penelusuran di media sosial dan Internet tidak berhasil menemukan insightid yang dimaksud. Sedangkan sebuah laman dengan alamat insightid.org tidak bisa dibuka.

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co