GenPI.co - Gelombang pneumonia misterius di China bisa segera melanda Inggris, para ahli memperingatkan hal ini.
Dilansir Daily Mail, para pejabat di Beijing pekan lalu memicu kekhawatiran akan adanya pandemi baru setelah menyuarakan kekhawatiran atas lonjakan kasus yang tidak biasa di kalangan anak-anak.
Pihak berwenang mengesampingkan kemungkinan adanya virus baru, dan malah menyalahkan lonjakan penyakit pernapasan pada musim dingin, termasuk bakteri yang disebut mycoplasma pneumoniae.
Sejak China menyampaikan kekhawatirannya, kasus ini telah meledak di Belanda, Denmark, dan sebagian Amerika Serikat.
Para ahli menyalahkan dampak lockdown akibat covid-19, dan memperingatkan bahwa negara-negara lain mungkin mengalami tahun yang buruk.
Tindakan yang diambil selama pandemi menghentikan penyebaran penyakit rutin dan melemahkan kekebalan di seluruh populasi.
Inggris sendiri mungkin akan mengalami peningkatan kasus ini, termasuk "sindrom paru-paru putih" dalam beberapa minggu mendatang, klaim para ilmuwan.
Infeksi bakteri biasanya menyebabkan penyakit mirip flu, kadang-kadang disebut "pneumonia berjalan" karena ringannya, dan anak-anak sangat rentan.
Profesor Ian Jones, ahli virologi di Universitas Reading, mengatakan kepada MailOnline, "Karena kita memiliki sedikit jeda fisik dengan Eropa, kita mungkin bisa lolos musim ini."
Menurut dia, hal yang penting adalah bahwa kebangkitan kembali seperti ini harus diharapkan dan sistem kesehatan masyarakat harus menyadarinya.
Dia menambahkan, kecil kemungkinan lonjakan kasus ini yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh jenis virus baru yang menular atau lebih mematikan.
Sebaliknya, Profesor Jones mengaitkan gelombang yang muncul di seluruh dunia dengan kurangnya kekebalan masyarakat setelah lockdown dan tindakan anti-covid.
Penggunaan masker, penjarakan sosial, peningkatan kebersihan tangan, dan kurangnya percampuran orang menyebabkan penurunan penyebaran patogen non-Ccvid lainnya selama tahun-tahun pertama pandemi ini, sehingga memunculkan konsep yang disebut "utang kekebalan". (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News