GenPI.co - Demensia menjadi penyebab 1 dari 10 kematian di Inggris tahun lalu, menjadikannya pembunuh terbesar di negara ini.
Dilansir Daily Mail, Alzheimer's Research UK menyebut penyakit yang merampas ingatan ini sebagai "krisis kesehatan terbesar di zaman kita".
Datanya menunjukkan 74.261 orang meninggal karena demensia pada tahun 2022, tujuh persen lebih banyak dibandingkan 69.178 orang yang tercatat pada tahun 2021. Dari total tersebut, lebih dari 48.000 di antaranya adalah perempuan.
Namun, badan amal tersebut memperingatkan bahwa angka-angka tersebut terlalu meremehkan jumlah sebenarnya dari penyakit ini, karena hanya memperhitungkan pasien yang menerima diagnosis resmi.
Mereka menyerukan obat apa pun yang "dianggap aman dan efektif" untuk mengobati demensia dan Alzheimer, bentuk paling umum, harus tersedia di NHS sesegera mungkin.
Badan amal tersebut menghitung jumlah kematian di Inggris dengan menjumlahkan angka-angka dari badan statistik Inggris.
Kantor Statistik Nasional telah menemukan bahwa demensia dan penyakit Alzheimer menyebabkan 65.967 kematian di Inggris dan Wales tahun lalu.
Badan Statistik & Penelitian Irlandia Utara mencatat 2.017 kematian, sementara data National Records of Scotland menunjukkan ada 6.277 kematian.
Setelah Alzheimer dan demensia, penyakit jantung, penyakit pernapasan, dan penyakit serebrovaskular adalah pembunuh terbesar di Inggris.
Menurut NHS, sekitar 944.000 orang hidup dengan demensia di Inggris.
Hilary Evans, kepala eksekutif Alzheimer's Research UK, mengatakan data tersebut memberikan gambaran nyata tentang skala dan dampak demensia di Inggris tetapi tidak mengejutkan.
Dia menambahkan pihaknya khawatir angka-angka ini mungkin terlalu rendah karena banyak penderita demensia bahkan tidak menerima diagnosis formal.
"Data tentang siapa yang terdiagnosis dan di mana penyakitnya tidak lengkap, dan hal ini menjadikan demensia sebagai titik buta bagi para pengambil keputusan di layanan kesehatan dan politisi," tuturnya.
Sebuah laporan yang diterbitkan pada awal Desember oleh Komisi Curia Demensia menyatakan 36 persen kasus demensia tidak terdiagnosis.
Komisi ini dipimpin oleh mantan menteri kesehatan Lord James O'Shaughnessy, yang memperingatkan bahwa peningkatan kasus-kasus yang tidak terdiagnosis tanpa henti memerlukan perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap perawatan demensia.
Ms Evans menambahkan demensia memberikan bayangan gelap bagi hampir satu juta orang yang terkena dampak kondisi ini di Inggris.
"Hal ini tidak hanya menimbulkan ketakutan, patah hati, dan kerugian bagi orang-orang yang kita cintai, namun juga berdampak besar pada perekonomian kita," ujarnya.
Penelitian Alzheimer di Inggris mengatakan terobosan baru-baru ini dalam potensi pengobatan penyakit ini akhirnya membawa harapan bahwa suatu hari obat untuk demensia dapat ditemukan.
Ms Evans mengatakan bahwa pengobatan baru sudah di depan mata, namun menambahkan ini saatnya untuk memastikan inovasi ini menjangkau orang-orang yang dapat memperoleh manfaat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News