Amerika Serikat dan Inggris Mengeluarkan Sanksi Baru kepada Iran

19 April 2024 20:40

GenPI.co - Amerika Serikat dan Inggris pada Kamis memberlakukan babak baru sanksi terhadap Iran karena meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dapat memicu perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Dilansir AP News, sanksi tersebut dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan akhir pekan lalu dan untuk mencegah tindakan serupa lebih lanjut.

Namun dampak praktisnya mungkin terbatas karena banyak dari perusahaan-perusahaan yang menjadi target sudah terkena sanksi AS dan individu-individu yang menjadi sasaran sanksi baru kemungkinan besar tidak memiliki aset di yurisdiksi AS.

BACA JUGA:  Perdana Menteri Israel Abaikan Seruan Sekutu untuk Menahan Diri Serang Iran

Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri Departemen Keuangan menargetkan 16 orang dan dua entitas di Iran yang memproduksi mesin yang menggerakkan drone yang digunakan dalam serangan 13 April terhadap Israel.

OFAC juga memberikan sanksi kepada lima perusahaan yang terlibat dalam produksi baja dan tiga anak perusahaan pembuat mobil Iran Bahman Group, yang dituduh mendukung militer Iran dan kelompok lain yang terkena sanksi.

BACA JUGA:  Militer Israel Minta Warga Palestina Tidak Kembali ke Gaza Utara

Perwakilan dari Bahman tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Selain itu, Inggris menargetkan beberapa cabang militer Iran dan individu yang terlibat dalam industri drone dan rudal balistik Iran.

BACA JUGA:  Ingin Berhasil Seperti Israel, Ukraina Minta Lebih Banyak Dukungan Hadapi Rusia

Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah mengarahkan Departemen Keuangan AS “untuk terus menjatuhkan sanksi yang semakin menurunkan industri militer Iran.”

“Biarlah jelas bagi semua pihak yang mendukung atau mendukung serangan Iran,” katanya, “kami tidak akan ragu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban Anda.”

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi tersebut “akan semakin membatasi kemampuan Iran untuk mengganggu stabilitas kawasan.”

Selain itu, Departemen Perdagangan AS memberlakukan kontrol baru untuk membatasi akses Iran terhadap mikroelektronika kelas komersial, yang berlaku untuk barang-barang yang diproduksi di luar AS dan diproduksi menggunakan teknologi AS.

Tindakan tersebut dilakukan setelah para pejabat AS awal pekan ini memperingatkan bahwa mereka sedang menyiapkan sanksi baru sebagai tanggapan terhadap aktivitas Iran di kawasan dan untuk mencegah serangan di masa depan.

Anggota parlemen di Capitol Hill juga dengan cepat mendorong undang-undang yang akan menghukum Republik Islam dan para pemimpinnya secara finansial. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co