Pendiri Instagram Hapus Foto, Konflik dengan Bos Facebook?

09 November 2019 07:17

GenPI.co - Pendiri Instagram Kevin Systrom menghapus sejumlah foto dari akun Instagram-nya. Kejadian ini menyusul pengunduran dirinya dan rekan sesama pendiri dari Instagram.

Kevin Systrom menghapus 14 unggahan foto dari akun Instagramnya sehingga membuat unggahan foto terakhir pada akunnya terjadi pada 21 Mei 2019. Penghapusan itu diketahui pertama kali oleh Business Insider pada 7 November 2019 memakai perangkat lunak pengarsipan digital Wayback Machine.

Belum diketahui alasan penghapusan itu.  Akan tetapi tetapi rumor mengaitkannya dengan ketegangan antata Kevin Systrom dan Mark Zuckerberg.

BACA JUGA: Stiker Create Don’t Hate, Upaya Instagram Perangi Perundungan

Kevin Systrom dan Mike Krieger mendirikan Instagram pada tahun 2010. Pada tahun 2012 saat Instagram adalah perusahaan dengan hanya 11 karyawan,  mereka menjualnya ke Facebook tetapi tetap meneruskan jabatan sebagai CEO.

Pada September 2018 Kevin Systrom dan Mike Krieger meninggalkan jabatan mereka dan keluar dari Instagram. Alasan yang mereka sampaikan saat itu adalah "mengambil waktu istirahat untuk kembali menjelajahi rasa ingin tahu dan kreatifitas kami lagi."

NBC menyebutkan adanya konflik antara para pendiri Instagram melawan Mark Zuckerberg mengenai arah perkembangan Instagram. Kevin dikabarkan sangat marah kepada Mark dan meminta otonomi Instagram. Menurut sunber NBC, Kevin ingin Instagram fokus pada rasa visual dan menyempurnakannya. Sedangkan Mark lebih ke arah teks.

BACA JUGA: Facebook Tayangkan Iklan Politik, Karyawan Pun Protes

Pada Oktober 2018 Kevin lalu mengeluarkan pernyataan bahwa dia keluar karena sesuatu berjalan berlawanan dengan keinginannya di Instagram.

"Untuk jelasnya, saat kamu meninggalkan sesuatu, kadang karena sesuatu itu tidak cocok dengan apa yang kamu inginkan, atau sesuatu telah berubah, atau apalah," ujar Kevin.

"Tidak ada orang yang meninggalkan pekerjaan karena semuanya berjalan baik," tegasnya lagi.

Facebook sendiri tengah mendapatkan sorotan dari kongres AS dan karyawanya sendiri atas kebijakan mereka tetap menayangkan iklan politik yang menyesatkan. Sebuah kebijakan yang disindir oleh Twitter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co