Makin Panas, China Ancam Balas Dendam ke AS

12 Mei 2020 02:04

GenPI.co - Pemerintah China akan balas dendam dengan kebijakan Amerika Serikat memperketat visa bagi wartawan asal negeri tirai bambu itu. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan China menyesalkan keputusan AS. Zhao menyebut langkah itu sebagai tekanan bagi media China.

BACA JUGA: Buka Lockdown, Arab Saudi Keteteran Virus Corona Makin Meningkat

"Kami menentang keras dan kecewa terhadap kebijakan itu," kata Zhao, Senin (11/5).

"Kami meminta AS segera mengoreksi kesalahannya, atau China tidak punya pilihan lain selain membuat kebijakan balasan," kata dia.

AS dan China dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam aksi saling balas mengenai aturan terkait izin bekerja wartawan, terkait pemberitaan virus corona.

Otoritas AS memang pada pekan lalu mengeluarkan aturan baru yang membatasi masa berlaku visa bagi wartawan China menjadi 90 hari. Beleid yang berlaku hari ini dibuat dengan mencantumkan aturan perpanjangan.

Umumnya, visa semacam itu tidak dibatasi jangka waktu tertentu sehingga tidak perlu diperpanjang, kecuali pihak pekerja pindah ke perusahaan atau bidang berbeda.

AS dan China dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam aksi saling balas mengenai aturan terkait izin bekerja wartawan.

China pada Maret mengusir beberapa wartawan berkebangsaan AS dari tiga koran yang berpusat di Amerika Serikat. Satu bulan sebelumnya, AS akan memperlakukan lima media milik Pemerintah China dengan aturan yang mirip untuk kantor perwakilan/kedutaan asing.

Tidak hanya itu, China juga sempat mengusir tiga wartawan Wall Street Journal, dua di antaranya merupakan warga AS dan satu lainnya warga Australia. 

Tiga wartawan itu diusir setelah Wall Street Journal menyiarkan kolom berisi opini yang menyebut China "laki-laki sakit di Asia".

"Untuk jangka waktu tertentu, AS terjebak pada mentalitas perang dingin dan bias ideologis, dan (AS) terus meningkatkan tekanan terhadap media China," kata Zhao.

BACA JUGA: Olahraga yang Cocok Selama Pandemi Corona di Bulan Ramadan

"Sekarang mereka menggunakan visa untuk membuat aturan pembatasan yang diskriminatif, (sehingga) mengganggu media China membuat laporan secara normal di AS, sangat mengganggu hubungan," ujarnya.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co