GenPI.co - Ganasnya virus corona akhirnya membuat pertikaian antara Amerika Serikat (AS) dan China terus terjadi. Virus yang menelan korban jiwa di berbagai belahan dunia ini memang pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.
BACA JUGA: Rezeki Datang Sendiri, 4 Zodiak Ini Selalu Sukses dan Beruntung
Virus corona ini kemudian menyebar dengan cepat dan masif ke seluruh dunia. Hingga saat ini tercatat 4,9 juta kasus positif covid-19 di dunia dengan 323 ribu kematian yang diakibatkannya.
Pada awalnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak begitu mengindahkan ancaman covid-19. Trump malah mengatakan bahwa pihaknya yakin China akan berhasil menangani wabah tersebut.
Akan tetapi selang beberapa bulan kemudian, Trump mulai menyalahkan China karena dinilai telah membiarkan virus corona menyebar.
BACA JUGA: WHO Puyeng Virus Corona Mengganas, Amerika Serikat Main Ancam
Tak hanya itu, bahkan Gedung Putih juga beberapa kali telah mengatakan bahwa virus corona tersebut berasal dari laboratorium China yang secara tidak sengaja muncul ke permukaan. Klaim itu dikeluarkan Gedung Putih tanpa ada bukti yang mendukung.
Terbaru, Presiden Trump kembali mengecam China atas pandemi covid-19 yang saat ini membuat Amerika Serikat ampun-ampunan.
Presiden Trump tanpa tedeng aling-aling menyalahkan China atas wabah yang disebutnya sebagai 'pembunuhan massal di seluruh dunia'.
BACA JUGA: Dalam Sepekan, Zodiak Ini Akan Menuai Keberuntungan Luar Biasa
Murkanya Presiden Trump disampaikan melalui kicauan Twitter-nya pada Rabu (20/5) pagi waktu setempat. Presiden Trump menyebut istilah 'wacko in China' yang menjadi retorika terbaru dari Gedung Putih untuk China.
"Itu adalah ketidakmampuan China. Tidak ada yang lain yang melakukan 'pembunuhan massal' di seluruh dunia ini," jelas Presiden Trump, seperti dilansir AFP.
Kecaman yang dilontarkan Gedung Putih itu pun menimbulkan kemarahan yang merebak di China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian sebelumnya memprovokasi kemarahan AS dengan menyebut bahwa wabah merupakan konspirasi yang dilancarkan oleh Amerika tersebut. Zhao menyebut bahwa virus pertama kali dibawa ke China oleh militer AS.
Tak hanya itu, Zhao juga mengatakan bahwa AS telah banyak melontarkan kebohongan dan desas-desus yang tak pasti.
"AS sepertinya lupa bahwa sebelumnya, para pemimpin AS memuji kemampuan China melawan epidemi," tegas Zhao.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News