Pembelot Korea Utara Nasibnya Tragis, Lihat Wanita Ini

30 Juli 2020 03:21

GenPI.co - Kisah tragis dialami oleh wanita Korea Utara (Korut) yang berusaha menjadi pembelot. Mereka mengalami kekerasan seksual oleh pejabat keamanan negara dan polisi setelah berhasil ditangkap kembali. 

Kabar tersebut berdasarkan laporan dari badan Hak Asasi Manusia PBB, Selasa (28/7).

BACA JUGA: Lahir dengan Karakter Istimewa, 5 Zodiak Ini Cocok Jadi Pemimpin

Dikabarkan, sekitar 100 pembelot Korut mengaku mengalami kekerasan seksual seperti diperkosa, ditelanjangi paksa hingga diaborsi. 

Mereka ditangkap setelah berusaha melarikan diri dari negaranya, kemudian dipulangkan. 

Daniel Collinge yang merupakan penulis laporan mengatakan, para pejabat kementerian keamanan negara sering melakukan pencarian invasive di pusat penahanan. 

BACA JUGA: Manfaat Air Kelapa Hijau Ternyata Sangat Mencengangkan

Para wanita tersebut telanjang, berjongkok dan melompat berkali-kali untuk memeriksa barang-barang tersembunyi di rongga tubuh mereka. 

Selain itu, hak-hak perempuan untuk reproduksi juga dilanggar. Mereka dipaksa melakukan aborsi di pusat penahanan. Parahnya, aborsi dilakukan secara medis atau diinduksi melalui pemukulan.

Korea Utara diketahui membatasi pergerakan warganya, dan menangkap mereka yang melintasi perbatasan secara ilegal untuk ditahan dan dituntut.

Sebelum adanya pandemi covid-19 sejumlah warga Korut banyak yang bepergian melintasi perbatasan dengan China untuk berdagang atau pindah. 
Namun, setelah covid-19 perbatasan Korut dikunci untuk mencegah penyebaran covid-19.

Sebagian besar pelintas adalah perempuan karena mereka memiliki lebih banyak kebebasan bergerak daripada laki-laki. Kabar terkait pemerkosaan oleh penjaga ini juga sudah tersebar luas, tetapi tidak banyak yang memberitakan lantaran takut dijatuhi hukuman dan kelaparan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co