Putra Mahkota Arab Saudi Ketar-ketir, Yayasan Terseret Skandal

12 September 2020 07:21

GenPI.co - Pemerintah Arab Saudi telah memerintahkan untuk mengaudit badan amal Misk milik Putra Mahkota, Pangeran Mohammed Bin Salman, menyusul keterlibatannya dalam serangkaian skandal. 

Salah satunya menyusul insiden pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 beserta skandal lainnya, yang akhirnya Gates Foundation dan Universitas Harvard mengakhiri kerja sama mereka dengan Misk.

BACA JUGA: Partai Baru Amien Rais Bertabur Bintang, Bakal Diisi Tokoh Top!

Seorang sumber yang merupakan pejabat Arab Saudi mengatakan bahwa Misk sedang ditinjau, setelah Kementerian Hukum Amerika Serikat mengindikasikan yayasan itu terlibat dalam kegiatan rahasia, menurut surat kabar Financial Times yang bermarkas di Inggris.

Meskipun Kementerian Hukum AS tidak menyebutkan nama Misk dan mantan Sekretaris Jenderal Misk, Bader Al-Asaker, tapi usulan itu mengisyaratkan keterlibatan mereka dengan merujuk pada "Organisasi Nomor 1" yang didirikan kerajaan Saudi dan dijalankan oleh "Pejabat Asing-1". 

BACA JUGABahaya Makan Keripik Singkong Ternyata Sangat Mengerikan!

Hal itu bertepatan ketika Misk dan Al-Asaker menjadi tergugat dalam sebuah perkara hukum Agustus lalu, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (10/9).

Gugatan tersebut menuduh mantan karyawan Twitter memata-matai Arab Saudi pada 2014 dan 2015, serta telah melakukan kontak dengan Pejabat Asing-1. 

Pejabat itu disebut menawarkan hadiah, pembayaran tunai, dan janji pekerjaan di masa depan dengan imbalan informasi non-publik tentang pengguna Twitter.

BACA JUGAUang Ajaib Turun Dari Langit, 3 Zodiak Ini Dapat Rezeki Nomplok 

Gugatan oleh Al-Jabri menegaskan bahwa organisasi dan pejabat yang dimaksud cocok dengan deskripsi Misk dan Al-Asaker. 

Dia juga menuduh bahwa keduanya bersekongkol dengan Putra Mahkota untuk secara diam-diam merekrut individu supaya menjadi agen dan berpartisipasi dalam perburuan Al-Jabri.

Kecurigaan tentang peran Misk muncul pada 2017. Insiden itu bertepatan ketika Putra Mahkota mengirim pesan ancaman kepada Al-Jabri setelah dia melarikan diri dari kerajaan. 

Pesan itu diduga untuk membuat Mantan Kepala Intelijen itu kembali ke kerajaan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co