Ngeri! Ribuan Database Orang Indonesia Dijual ke Intelijen China

26 September 2020 06:50

GenPI.co - Ngeri! Database sebanyak 2,4 juta dibocorkan sebuah perusahaan Shenzhen Zhenhua Data. Data tersebut diyakini digunakan oleh dinas intelijen China. 

Sebab, klien utama Zhenhua antara lain Tentara Pembebasan Rakyat dan Partai Komunis China.

BACA JUGAIstana Bantah Pengakuan Jenderal Gatot Nurmantyo: Kebablasan...

Data tersebut berisikan informasi pribadi terperinci. Di antara korbannya adalah warga negara Indonesia. Informasi pribadi yang dikumpulkan itu meliputi tanggal lahir, alamat, status perkawinan, foto, asosiasi politik, kerabat dan identitas media sosial. 

Perusahaan itu bahkan mencuri data dari Twitter, Facebook, LinkedIn, Instagram bahkan TikTok, termasuk berita, catatan kriminal dan pelanggaran.

BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo Lantang Minta Jokowi Lakukan Ini...

Selain diambil dari materi open-source, informasi yang dicuri diduga bersumber dari catatan bank, lamaran pekerjaan dan profil psikologis. 
Perusahaan itu juga diyakini telah mengambil beberapa informasi dari dark web.

Dari 250.000 catatan yang ditemukan, ada 52.000 berasal dari Amerika Serikat, 35.000 Australia, 10.000 India, 9.700 Inggris, 5.000 Kanada, 2.100 Indonesia, 1.400 Malaysia dan 138 dari Papua Nugini.

BACA JUGA: Takdirnya Jadi Orang Sukses, 4 Zodiak Ini Bakal Tajir Maksimal

Sejumlah pihak yang datanya dicuri antara lain adalah politisi negara bagian, perwira militer, diplomat, akademisi, pegawai negeri, insinyur, jurnalis, pengacara hingga akuntan.

Basis data tersebut bocor ke seorang akademisi AS yang berbasis di Vietnam, Profesor Chris Balding. Pada 2018, dia bekerja di Universitas Peking sebelum meninggalkan China, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan dirinya.

"China benar-benar membangun pengawasan besar-besaran, baik di dalam negeri maupun internasional. Mereka menggunakan berbagai macam alat diambil dari sumber publik dan data non-publik," ungkap Balding, seperti dikutip dari ABC. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co