Tragis, 20 Orang Tamu Undangan Pernikahan Tewas di Mali

06 Januari 2021 21:02

GenPI.co - Sebanyak 20 orang tewas mengenaskan saat tengah menjadi tamu undangan pernikahan, setelah terjadi adanya serangan udara, di Mali tengah, Minggu (3/1/2021).

Penduduk desa di Bounti mengatakan satu helikopter melepaskan tembakan di siang hari bolong pada hari Minggu, saat itu semua terjadi kepanikan di antara kerumunan yang berkumpul untuk pernikahan.

BACA JUGA: Bacanya Bikin Meriang! Iran Perang, Dunia Bakal Lumpuh Parah

“Itu dijalankan untuk hidup Anda,” kata seorang warga, Ahmadou Ghana dalam pernyataannya seperti dilansi Aljazeera, Rabu (6/1/2021).

Sementara, penduduk desa lainnya, Mady Dicko, menambahkan warga saat itu terkejut dengan intensitas tembakan. Helikopter itu terbang sangat rendah.

Seorang juru bicara militer Prancis, Kolonel Frederic Barbry, membantah adanya hubungan antara penyerbuan itu dan pesta pernikahan.

"Itu tidak sesuai dengan informasi yang dikumpulkan sebelum serangan udara," tegasnya.

Barbry mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa operasi tersebut mengikuti misi intelijen selama beberapa hari yang menunjukkan pertemuan orang yang mencurigakan di dalamnya.

Militer Prancis dapat menyimpulkan itu adalah kelompok bersenjata teroris berdasarkan sikap individu, peralatan mereka, dan informasi intelijen lainnya.

Selain itu, Kepala bagian hak asasi manusia dari misi PBB di Mali, Guillaume Nguefa, membenarkan insiden tersebut tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Adapun, kejadian ini terjadi tepatnya di desa terletak di wilayah Mopti, 600 km (373 mil) dari ibu kota Mali, Bamako, di mana kelompok bersenjata memiliki kehadiran yang signifikan.

BACA JUGA: WHO Kesal Penyelidikan Kasus Covid-19 Dipersulit China, Kok Bisa?

Wilayah ini adalah pusat serangan militer mematikan yang dimulai di Mali utara pada tahun 2012 dan kemudian berlanjut ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger, yang mengobarkan ketegangan etnis di sepanjang jalan.

Ribuan tentara dan warga sipil tewas dalam konflik tersebut dan ratusan ribu orang harus meninggalkan rumah mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co