Resmi Jadi Presiden ke-46 AS, Ini Ungkapan Pidato Pertama Biden

21 Januari 2021 07:49

GenPI.co - Joe Biden resmi menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS), dalam pelantikan yang penuh khidmat di Gedung Capitol Hill, Rabu (20/1/2021) dini hari tadi.

Usai dilantik Biden langsung menjalankan tugas menjadi presiden AS sampai Januari 2025 mendatang. Dia akan memimpin AS bersama Wakil presiden Kamala Harris.

BACA JUGA: Serangan Israel Membati Buta di Gaza, Dentuman Tank di Mana-mana

Acara pelantikan presiden dan wakil presiden tahun ini berbeda dengan pelantikan-pelantikan sebelumnya karena adanya pandemi virus corona.

Biasanya ratusan ribu orang menghadiri upacara setiap empat tahun sekali itu, tetapi tahun ini masyarakat diminta untuk merayakannya di rumah saja.

Sementara, pelantikan Biden dan Harris juga hanya mengundang beberapa pejabat. Bahkan, para tamu yang hadir tampak memakai masker selama di tempat acara sampai selesai.

Presiden AS berusia 78 tahun itu dalam pidato pertamanya menyerukan seluruh rakyat AS untuk bersatu, tanpa adanya segala perbedaan.

"Ini menjadi hal yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi: persatuan," ucap Biden dalam pernyataannya, seperti dilansir dari BBC, Kamis (21/1/2021).

Biden juga meminta rakyat AS untuk lebih saling menghormati satu sama lain di dalam kehidupan bermasyarakat. Dia mengatakan bahwa persatuan diperlukan untuk negara.

Dia juga berjanji untuk menjadi presiden untuk semua orang Amerika, termasuk mereka yang tidak mendukungnya.

"Saya akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukung saya seperti mereka yang mendukung, dengan aluran tangan saya," jelasnya.

Selain soal persatuan, Biden turut menyianggung tentang tantangan yang akan dihadapi pemerintahannya termasuk pandemi virus corona dan kebangkitan supremasi kulit putih.

Dengan adanya tantangan itu, Biden mengatakan dia akan menghadapinya dan pemerintahannya akan mengalahkan setiap rintangan tersebut.

Sebagai informasi, dalam acara pelantikan itu dijaga ketat oleh 25.000 Pengawal Nasional. Bahkan, hampir tiga kali lipat jumlah tentara Amerika yang dikerahkan.

Seluruh jalan juga selama pelantikan ditutup dan pelat beton serta truk kontainer besar memblokir pintu masuk ke area pusat.

Namun sayang, dalam pelantikan tersebut, Donald Trump tidak bepartisipasi. Dia dialporkan sudah meninggalkan Gedung Putih untuk menjalani kehidupan barunya di negara bagian Florida.

BACA JUGA: Gawat, 60 Negara Terjangkit Jenis Baru Corona Inggris

Aksi Trump disebut telah melanggar tradisi penyerahan secara damai kekuasaan AS dengan tidak berpartisipasi dalam acara pelantikan itu.

Sebab, biasanya presiden yang menyelesaikan masa jabatan dan yang baru terpilih mendatangi Gedung Capitol bersama-sama untuk berpartisipasi dalam upacara pelantikan.

Menurut Komite Kongres Gabungan tentang Upacara Pelantikan bahwa tradisi tersebut telah ada sejak 1837 silam.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co