GenPI.co - Kelompok Daesh/ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri di ibu kota Irak yang merenggut 32 nyawa, dan 110 orang lainnya luka-luka.
Dilansir Anadolu Agency, Jumat (22/1/2021), lewat sebuah tayangan video, kelompok teror itu mengatakan bahwa mereka merencanakan dan melancarkan serangan di area bisnis di dekat Al-Tayaran Square, Baghdad.
Menanggapi hal itu, Presiden Irak Barham Salih mengatakan bahwa lewat aksi teror tersebut, Daesh/ISIS ingin menunjukkan bahwa mereka masih ada.
BACA JUGA: Baru Menjabat, Pakistan Tuntut Ini ke Biden, Ngeri-ngeri Sedap!
Dia sangat mengutuk aksi tersebut. Menurutnya, kelompok teror itu bertujuan menyerang pencapaian nasional dan perdamaian serta masa depan rakyat Irak dengan serangan teror.
"Kami dengan tegas menentang upaya untuk mengguncang negara kami. Kami akan mengejar para pelakunya," terang dia.
Sebelumnya, serangan dua bom bunuh diri telah terjadi di pusat keramaian area bisnis. Dilaporkan juga pelaku bom bunuh diri sempat dikejar oleh pasukan keamanan sebelum meledakkan diri di Tayaran Square.
Sementara, seorang pelaku bom bunuh diri lainnya mengaku bilangnya sakit dan membutuhkan pertolongan, kemudian meledakkan dirinya sendiri ketika warga berkumpul untuk menolongnya.
Saat ini, pasukan keamanan Irak terus memperketat keamanan di sekitar lokasi ledakan. Sedangkan, hingga saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA: Sekretaris Pers Joe Biden Bikin Adem, Cantik dan Murah Senyum
Sebagai informasi, kejadian ini merupakan salah satu yang mematikan setelah invasi AS tahun 2003 lalu, bom bunuh diri menjadi relatif jarang terjadi di ibu kota.
Dilaporkan serangan terakhir terjadi pada Juni 2019 dan menyebabkan beberapa orang tewas mengenaskan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News