Gelombang Pertama Vaksin AstraZeneca Tiba di Afrika Selatan

01 Februari 2021 14:44

GenPI.co - Afrika Selatan menjadi negara yang paling parah terkena Covid-19 di benua itu, dan mereka akan menerima gelombang pertama vaksin virus corona pada Senin (1/2/2021).

Satu juta suntikan pertama dari vaksin AstraZeneca-Oxford yang diproduksi di India akan digunakan untuk menyuntik petugas kesehatan selama tiga bulan ke depan.

BACA JUGA: Blusukan ke Pasar Wuhan, Tim WHO Temukan Fakta Ini Soal Covid-19

Selanjutnya, gelombang kedua yang terdiri dari 500.000 jab dijadwalkan tiba akhir Februari.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize menyebut kedatangan vaksin dari Serum Institute of India pencapaian besar-besaran dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Setelah kiriman menjalani pemeriksaan kualitas, yang akan memakan waktu antara 10 dan 14 hari, negara tersebut akan memulai kampanye imunisasi tiga fase yang telah lama ditunggu-tunggu.

Setelah penyuntikan petugas kesehatan garis depan, kelompok berisiko tinggi lainnya seperti orang tua, orang dengan penyakit penyerta dan pekerja penting seperti supir minibus, polisi dan guru akan disuntik.

Lalu pada fase ketiga menargetkan semua orang yang berusia di atas 18 tahun.

Kedatangan suntikan datang sebulan setelah Inggris menjadi yang pertama meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca, dan sekitar dua bulan setelah Inggris dan Amerika Serikat mulai menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech. .

Berdasarkan kesepakatannya, Afrika Selatan akan membayar 5,25 dolar per suntikan, yang telah dijamin oleh Uni Afrika (AU) untuk negara-negara Afrika.

Sementara, menurut sumber resmi, 21 juta suntikan vaksin Pfizer (12 juta) dan Johnson & Johnson (sembilan juta) telah diamankan melalui program kolektif seperti skema COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia dan AU, serta kesepakatan bilateral.
 
Diketahui, Afrika Selatan menjadi negara Afrika yang paling terpengaruh oleh pandemi, menghitung hampir 1,5 juta kasus yang dikonfirmasi dan hampir 44.000 kematian terkait.

Pada bulan Januari, infeksi harian baru memuncak pada lebih dari 20.000, sebagian besar di antaranya dapat ditelusuri kembali ke jenis baru yang diidentifikasi tahun lalu.

BACA JUGA: Update Covid-19 Dunia: 103.524.805 Kasus, 2 Juta Jiwa Meninggal

Selain itu, varian 501Y.V2 baru yang kuat diperkirakan 50 persen lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya, sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa varian ini relatif lebih resisten terhadap vaksin yang ada.

Saat ini juga Departemen Kesehatan Afrika Selatan masih melakukan studi untuk mengetahui tingkat informasi tentang vaksin di antara petugas kesehatan, karena beberapa tampak khawatir untuk diinokulasi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co