Serangan Bom Mobil di Parlemen Somalia Bunuh Warga Sipil

14 Februari 2021 21:57

GenPI.co - Setidaknya tiga orang tewas dan delapan lainnya cedera setelah sebuah bom mobil meledak di dekat pos pemeriksaan dekat markas besar parlemen Somalia di ibukota Mogadishu.

Seorang pejabat keamanan dan saksi melaporkan ledakan terjadi pada Sabtu (14/2/2021) ketika kendaraan bermuatan bahan peledak melewati pos pemeriksaan keamanan yang menyebabkan pasukan keamanan melepaskan tembakan. Mobil itu lalu meledak di dekat pos pemeriksaan di Sayidka.

BACA JUGA: Gempa Besar, Keajaiban Terjadi di Fukushima

"Polisi mengejar kendaraan musuh itu setelah melihatnya beberapa kilometer dari tempat ledakannya," kata pejabat keamanan Abdirahman Mohamed dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Minggu (14/2/2021).

Sementara itu, saksi mata mengungkapkan bahwa mereka mendengar tembakan dan melihat kendaraan berserakan sebelum ledakan dahsyat terjadi.

“Saya berada di dekat tempat ledakan terjadi, tapi syukur kepada Tuhan kami telah mendengar suara tembakan sebelum ledakan. Dan ini menyiagakan banyak orang termasuk saya dan kami melarikan diri dari daerah itu untuk berlindung," jelasnya.
 
Menurut dia, ledakannya sangat besar, saat itu polisi mengejar kendaraan di sisi jalan. Kemudian menabrak beberapa kendaraan sebelum meledak di dekat pos pemeriksaan ketika polisi terus menembaki kendaraan itu.

Meskipun belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, Mogadishu secara teratur menjadi sasaran serangan oleh kelompok al-Shabab yang terkait dengan al-Qaeda yang telah melancarkan pemberontakan bersenjata yang didukung secara internasional di Mogadishu.

BACA JUGA: Kudeta Myanmar Kian Brutal, Biksu Diculik Saat Gelap

Mereka diusir dari Mogadishu pada tahun 2011, tetapi masih mengontrol sebagian wilayah tempat mereka merencanakan dan melancarkan serangan mematikan yang sering terjadi terhadap sasaran pemerintah dan sipil.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinannya bahwa penundaan lebih lanjut dalam pemilihan umum negara tersebut dapat menimbulkan kekacauan politik dengan membuka jalan untuk eksploitasi oleh kelompok bersenjata, yang mengancam akan menyerang pemungutan suara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co