NATO Isyaratkan Tinggalkan Afghanistan

16 Februari 2021 20:33

GenPI.co - NATO mengisyaratkan bakal menarik pasukannya dari Afghanistan. Namun, dengan syarat bahwa Taliban harus berbuat lebih banyak untuk memenuhi perjanjian damai 2020 dengan Amerika Serikat terlebih dahulu.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan menteri pertahanan dari 30 negara anggota NATO telah membahas banyak rencana tersebut.

BACA JUGA: Waduh, WTO Klaim Vaksinasi Bisa Rugikan Semua Negara, Kok Bisa?

Pertemuan tersebut adalah pembicaraan tingkat tertinggi sejak Presiden AS Joe Biden menjabat dan berjanji untuk bekerja sama dengan sekutu setelah empat tahun ketegangan di bawah Donald Trump.

Agenda utama konferensi virtual adalah nasib misi dukungan aliansi yang berkekuatan 9.600 orang di Afghanistan setelah Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk menarik pasukan.

Masa depan penempatan bergantung pada apakah Biden setuju untuk mematuhi tenggat waktu Mei untuk menarik pasukan asing atau mengambil risiko serangan berdarah dari para pejuang bersenjata dengan tetap diam.

"Meskipun tidak ada sekutu yang ingin tinggal di Afghanistan lebih lama dari yang diperlukan, tetapi kami tidak akan pergi sebelum waktunya tepat," kata Stoltenberg dalam keterangannya , seperti dilansir dari Reuters, Selasa (16/2/2021).

Sementara, empat pejabat senior NATO menerangkan bahwa pasukan internasional akan tetap melampaui batas waktu Mei, meskipun Taliban menyerukan penarikan penuh.

Namun para menteri pertahanan tidak diharapkan untuk membuat pengumuman konkret tentang masa depan penempatan pada pertemuan tersebut.

Sekutu NATO ingin AS berkonsultasi lebih dekat dengan mereka setelah merasa dikesampingkan ketika Trump memangkas jumlah pasukan AS menjadi 2.500 pada Januari, angka terendah sejak dimulainya perang pada 2001.

BACA JUGA: AS Bentuk Komisi Penyelidikan Serangan Capitol, Trump Terpojok

Kekerasan Taliban meningkat dalam beberapa bulan terakhir di tengah gagalnya pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan. Kelompok itu telah memperingatkan menteri NATO untuk tidak mencari "kelanjutan pendudukan dan perang".

Diketahui, selama 20 tahun intervensi asing di Afghanistan akan segera terurai, dan telah mengancam keuntungan di berbagai bidang dari hak-hak perempuan untuk demokrasi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co