Thailand Kembangkan Vaksin Lokal dengan Mulai Uji Coba ke Manusia

18 Februari 2021 23:11

GenPI.co - Pemerintah Thailand mengungkapkan bahwa vaksin kedua yang dikembangkan di dalam negerinya akan segera menjalani uji coba pada manusia dan rencananya amemproduksi hingga lima juta dosis pada akhir tahun.

Vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Universitas Chulalongkorn Thailand, telah berhasil dalam uji coba pada tikus dan monyet dan akan diuji pada manusia pada akhir April atau awal Mei.

BACA JUGA: Dilanda Cuaca Ekstrem, AS Hadapi Masa Suram di Tengah Pandemi

"Pada akhir tahun, kami harus memiliki kapasitas produksi satu hingga lima juta dosis per tahun," kata Kiat Ruxrungtham dari Pusat Penelitian Vaksin Chula, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/2/2021).

Pengumuman itu muncul di tengah kritik bahwa strategi vaksin Thailand lambat dan terlalu bergantung pada tembakan AstraZeneca yang diproduksi oleh pabrikan lokal Siam Bioscience, yang dimiliki oleh raja negara itu.

"Vaksin "ChulaCov19" yang dikembangkan Thailand pada awalnya diproduksi di California, tetapi akan diproduksi secara lokal pada tahap selanjutnya oleh perusahaan Thailand Bionet Asia," terang Kiat.

Dia menambahkan bahwa universitas sudah mengembangkan vaksin untuk mencegah varian Covid-19 yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan yang sangat menular.

Sementara, Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul menyambut baik kemajuan menuju keamanan vaksin yang lebih baik di Thailand, yang telah mencatat 25.111 infeksi dan 82 kematian sejak pandemi dimulai.

"Kami tidak bertaruh pada satu kuda tetapi merupakan pemilik kandang di Thailand," jelasnya.

BACA JUGA: Waduh, 130 Negara Miskin Belum Terima Vaksin Covid-19

Vaksin lain yang dikembangkan di Thailand yang melibatkan Universitas Mahidol juga dijadwalkan untuk uji coba pada manusia, tetapi juga tidak akan tersedia, jika disetujui, hingga lebih lambat dari dosis AstraZeneca yang dibuat secara lokal.

Pemerintah telah memesan 26 juta dosis suntikan AstraZeneca buatan lokal untuk digunakan dalam vaksinasi mulai bulan Juni dan berencana untuk memberikan 10 juta dosis per bulan sejak saat itu.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co