GenPI.co - Myanmar seperti kembali ke zaman batu. Gegara kudeta militer dan gelombang demontrasi, Myanmar langsung gelap gulita. Pasokan listrik satu negara dibuat ambyar.
Sejak Jumat (5/3), pasokan listrik di Myanmar putus total. Warga tak bisa menyalakan lampu. Tak bisa mengisi daya telepon selulernya. Air dan jaringan wifi juga ikut mati di hampir seluruh negeri.
BACA JUGA: Gegara Karma, Hoki 4 Shio Ini Jadi Ambyar
Pemadaman terjadi seluruh pusat kota komersial Yangon sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Hingga malam hari, Myanmar masih gelap gulita.
“Kerusakan sistem menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri,” lapor Yangon Electricity Supply Corporation seperti dikutip dari AFP.
Demonstran punya pandangan beda. Di mata mereka, junta militer sengaja mematikan pasokan listrik ke seluruh negeri.
BACA JUGA: Cuma Gara-gara Ini, 4 Zodiak Jadi Hobi Selingkuh
Dugaan kuatnya, hal ini untuk meredam gelombang unjuk rasa massa antikudeta yang sudah berjalan selama sebulan lebih.
Analisis para demonstran dirasa sangat masuk akal mengingat demonstrasi sangat membutuhkan pasokan listrik.
Air dan internet yang menjadi kebutuhan pokok jadi ambyar. Komunikasi dan kebutuhan hidup dasar jadi sulit terpenuhi.
BACA JUGA: 4 Zodiak Jago Bikin Bahagia, Pahala dan Rezekinya Banyak
Magway jadi kota mati. Ibu kota Naypyitaw juga mengalami kejadian serupa, termasuk kota Mawlamyine.
Warga yang telepon selulernya masih menyala melaporkan hal ini melalui Twitter dan Facebook. Semua memosting analisis yang sangat kritis.
Ini menimbulkan prasangka warga karena pemadaman terjadi di sela-sela ketegangan yang makin meninggi antara junta dan massa pro demokrasi.
Junta kerap memblokir platform media sosial (medsos) dengan memutus internet warga.
BACA JUGA: 5 Weton Tangguh, Uang dan Rezekinya Nggak Pernah Bikin Keruh
“Itu terjadi karena gangguan sistem. Kami tidak memutus aliran listrik. Ini akan kembali pada malam hari,” kata seorang pejabat utilitas di Yangon dikutip dari Jerussalem Post.
Sejauh ini sudah ada 50 lebih orang meninggal karena aksi kekerasan aparat. Junta militer memberi izin ke aparat untuk menggunakan senjata dengan dalih massa mengganggu stabilitas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News