Ironi, Anak-anak Myanmar Sebelum Tewas Ditembak, Menghujam Nurani

18 Maret 2021 14:48

GenPI.co - Keluarga dari puluhan orang yang terbunuh selama protes anti-kudeta di Myanmar sedang bersiap untuk mengadakan pemakaman.

Setelah mereka malam menyalakan lilin ketika kelompok pemantau mengatakan bahwa tiga anak termasuk di antara yang tewas pada hari Minggu dan setidaknya 20 orang lainnya tewas di kekerasan pada hari Senin (15/3/2021) lalu.

BACA JUGA: Putin Bantu Trump, Biden Berang, Duta Besar Rusia Kabur dari AS

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), yang melacak penangkapan dan kematian sejak kudeta 1 Februari, mengatakan setidaknya tiga anak, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun yang di antara 74 orang tewas pada hari Minggu, hari paling berdarah sejak kudeta.

"Sedikitnya 20 orang ditembak mati oleh pasukan keamanan pada hari Senin. Korban meningkat secara drastis," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/3/2021).
 
Sementara, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres terkejut dengan meningkatnya kekerasan di tangan militer negara dan meminta komunitas internasional untuk membantu mengakhiri penindasan.

Puluhan ribu orang telah turun ke jalan sejak militer menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan pemerintahannya pada 1 Februari dan merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan November lalu.

AAPP juga melaporkan sekitar 2.175 orang telah ditangkap, didakwa atau dijatuhi hukuman sejak militer merebut kekuasaan dan 1.856 masih ditahan.

BACA JUGA: Mendadak Muncul Pasca Hilang, Paing Takhon Ancam Militer Myanmar

Selain itu, enam distrik di Yangon sekarang berada di bawah darurat militer akibat kekerasan, yang berarti bahwa siapa pun yang ditangkap di sana menghadapi persidangan di pengadilan militer daripada pengadilan sipil.

Para jenderal juga telah bergerak dengan memperketat pembatasan penggunaan data seluler, membuat lebih sulit bagi orang-orang yang melakukan protes untuk berbagi foto dan video tentang apa yang telah terjadi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co