Situasi Venezuela Mendidih Ibarat di Neraka, Dunia Bisa Binasa

29 Maret 2021 13:13

GenPI.co - Kementerian pertahanan Venezuela mengatakan enam pejuang yang tergabung dalam kelompok bersenjata Kolombia yang tidak teratur telah tewas dalam operasi militer di dekat perbatasan Venezuela-Kolombia.

Tak hanya itu, mereka juga mengungkapkan 39 pejuang tambahan ditahan sebagai bagian dari operasi tentara Venezuela terhadap kelompok-kelompok bersenjata di negara bagian Apure, di barat daya negara itu.

BACA JUGA: Myanmar Makin Ambyar, Situasi Bak Neraka, Militer di Mana-mana

Sementara, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez awal pekan ini menyatakan dua tentara Venezuela tewas dalam bentrokan itu.

Akibatnya sekitar 4.000 orang telah mengungsi sejak operasi dimulai di La Victoria, sebuah kota di Venezuela di seberang Sungai Arauca dari Arauquita.

“Kita harus mengusir kelompok apapun dari ideologi apapun, dari kebangsaan asing apapun, kami berkewajiban untuk mengusir mereka, apapun namanya,” kata Padrino dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (29/3/2021).

Kementerian pertahanan menambahkan bahwa senjata, granat, amunisi, bahan peledak, seragam, kendaraan, obat-obatan, dan peralatan teknologi yang berisi informasi tentang aktivitas mereka juga telah disita.

Namun, warga Venezuela yang terusir menuduh anggota militer negara itu melakukan pelanggaran, termasuk menahan dan membunuh warga sipil, serta menjarah dan membakar rumah.

"Mereka menggerebek rumah kami dan mengambil semuanya dari kami," ucap Jose Castillo, yang tiba di Kolombia bersama istrinya yang sedang hamil dan putrinya yang berusia 12 tahun.

Selain itu, Niomar Diaz, 26, yang tiba di Kolombia dengan kano, meneranngkan pekan lalu bahwa dia merasa 'sangat gugup' ketika bom jatuh.

BACA JUGA: Situasi Mencekam, 14 Orang Tewas di Situs Keagamaan Afrika Tengah

“Di satu rumah, seorang kakek meninggal, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun meninggal, seorang anak perempuan berusia sembilan tahun dan ibunya meninggal. Situasinya sangat buruk,” imbuh Diaz.

Adapun, Kementerian Luar Negeri Kolombia meminta komunitas internasional untuk membantu menanggapi apa yang dikatakan sebagai 'krisis kemanusiaan'.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co