Sistem Pelontar Api Rusia Bawa Hawa Neraka ke Dunia

05 April 2021 19:30

GenPI.co - Sistem pelontar api terbaru milik Rusia mulai diuji coba. Hasilnya paten. Rusia mengklaim bisa membawa hawa neraka ke dunia.

Sistem pelontar api terbaru itu berlabel TOS-2 Tosochka. Senjata tersebut menembakkan proyektil thermobaric yang menggunakan oksigen. Udara sekelilingnya akhirnya menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Spesifikasi taktis dan teknis senjata ini masih dirahasiakan hingga akhir pengujian pada 2021.

“Para insinyur selalu mengikuti prinsip klasik lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat,” tutur Vadim Kozyulin dari Akademi Ilmu Militer Rusia.

Menurutnya, amunisi baru itu telah dikembangkan untuk TOS generasi kedua. Amunisi itu disebut mampu menunjukkan kemampuannya dalam beberapa bulan mendatang.

“Begitu pula dengan sistem perlindungan elektroniknya untuk menyembunyikan kendaraan tersebut dari musuh,” ujarnya.

TOS-1A generasi sebelumnya memiliki fitur peluncur roket ganda 18 laras. Karena itu, di samping sistem kendali penembakan otomatis modern, model terbaru dengan proyektil thermobaric kemungkinan akan memiliki jumlah peluncur yang sama.

“Perbedaan lain antara TOS-2 dan pendahulunya adalah sistem pengisian ulang amunisi. Sebelumnya, kendaraan dilengkapi dengan transloader, tetapi kini Tosochka dilengkapi dengan crane pemuat untuk menangani tugas ini,” tambah Kozyulin.

Senjata ini dirancang untuk membakar dan menghancurkan bangunan serta melumpuhkan kendaraan lapis baja ringan.

Ini akan digunakan untuk membasmi teroris yang bersembunyi di goa dan terowongan yang sulit dijangkau tanpa resiko kehilangan personel.

“TOS-2 meluncurkan roket dengan proyektil thermobaric yang ketika membentur tanah mengeluarkan awan dengan kandungan zat yang mudah terbakar,” kata seorang narasumber di kompleks industri militer Rusia, seperti dilansir Russia Beyond The Headline.

Zat ini meledak seperti bola api dalam film atau video permainan. Sistem pelontar api berat generasi terbaru ini disebut mampu mengantarkan hawa neraka ke dunia.

“Gas menembus tempat-tempat yang paling sulit dijangkau. Senjata ini sangat efektif dalam konflik di Timur Tengah,” jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co