Sangar, Amuk Dokter ke Junta Militer Myanmar Bikin Ambyar

14 April 2021 23:13

GenPI.co - Aktivis di Myanmar telah memercikkan cat merah dan pewarna di jalan dan bangunan untuk mewakili darah ratusan orang yang terbunuh saat memprotes perebutan kekuasaan 1 Februari oleh militer.

Dilansir dari AFP, Rabu (14/4/2021), Myanmar saat ini masih berada dalam kekacauan sejak kudeta, dengan protes harian dan berbagai kampanye pembangkangan, termasuk pemogokan oleh pekerja di banyak sektor.

BACA JUGA: Sangar, Amukan Dokter ke Junta Militer Myanmar Bikin Ambyar

Aktivis telah membatalkan perayaan yang biasa selama lima hari festival Tahun Baru, mengumumkan berbagai pertunjukan pembangkangan setiap hari.

Orang-orang termasuk dokter di berbagai kota dan kota di seluruh negeri bergabung dengan apa yang oleh para aktivis disebut 'serangan cat berdarah'.

Seorang peserta protes mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan itu adalah untuk 'mengenang para martir yang tewas dalam perjuangan demokrasi'.

Setidaknya 714 orang telah tewas sejak Jenderal Senior Min Aung Hlaing menggulingkan pemerintahan pemenang Nobel Aung San Suu Kyi.

Sementara, militer menambahkan lusinan orang lagi ke daftar surat perintah penangkapan 260 selebriti, dokter dan warga negara biasa, dan mengajukan tuntutan terhadap 19 dokter medis karena mendukung dan berpartisipasi dalam gerakan pembangkangan sipil 'dengan tujuan memperburuk mesin administrasi negara'.

BACA JUGA: Analisis Mantan Dokter Gedung Putih Soal Joe BIden Bikin Melongo

Sedangkan, kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa mereka khawatir tindakan keras militer terhadap protes tersebut berisiko meningkat menjadi konflik sipil seperti yang terjadi di Suriah.

"Saya khawatir situasi di Myanmar sedang menuju konflik besar-besaran," ungkap Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet dalam sebuah pernyataan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co