Tentara Myanmar Wajib Kejam, Keluarga Taruhannya

15 April 2021 19:52

GenPI.co - Nasib tentara Myanmar sungguh nelangsa. Mereka tak ada pilihan selain kejam. Bila lunak, keluarga tentara Myanmar langsung disiksa junta militer.

Fakta ini dibuka para perwira militer yang disersi. Dari pengakuan mereka, tak ada satu pun tentara yang ingin membantai para demonstran.

Keadaan di lapangan lah yang memaksa mereka kejam. Pilihannya hanya ada dua. Membantai para demonstran, atau kehilangan anggota keluarga.

BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki

"Itulah situasinya sekarang. Mereka yang tinggal di kompleks militer pada dasarnya telah ditawan. Mereka (junta militer) menggunakan anggota keluarga untuk mengawasi para tentara," sebut Kapten Lin Htet Aung.

Kapten Lin akhirnya memilih bergabung dengan kelompok oposisi. Dia mengaku tidak tahan lagi. Jika ada tentara yang ingin lari, dia harus membawa serta keluarganya.

Dalam sebulan terakhir, empat tentara, termasuk seorang kapten dari Divisi Infanteri Ringan 77 yang diterjunkan menghadapi pedemo di Yangon, memilih bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil.

BACA JUGA: Rudal Kiamat Korut Siap Meluncur, Target Kim Jong Un Ternyata...

Seorang kapten yang dirahasiakan identitasnya dan berdinas di Unit Infanteri Batalion 528 di bawah Komando Wilayah Segitiga di kota Mong Ping negara bagian Shan, mengatakan banyak prajurit tidak nyaman dengan perintah junta.

"Mereka tahu ini tidak adil, tetapi mereka harus menjaga keluarga mereka. Mereka menyadari ketidakadilan dan saya yakin mereka merasa tidak nyaman karenanya. Namun mereka harus menutup mata," paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co