GenPI.co - Mentimun atau timun biasanya disajikan sebagai lalapan, minuman segar, atau campuran salad.
Namun, meski semua manfaatnya tampak sehat, mentimun ternyata juga memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Berikut GenPI.co membeber bahaya atau efek samping mengonsumsi mentimun untuk kesehatan.
1. Alergi
Mentimun merupakan sayuran yang mudah rapuh, maka itu petani biasanya menggunakan lilin untuk melindungi kulit mentimun.
Bahan dari lilin pun berbagai macam seperti kasein susu, sabu, dan etil alkohol.
Jika Anda memiliki alergi terhadap susu tentu akan menunjukkan reaksi alergi terhadap kasein susu.
2. Kelebihan Asupan Vitamin C
Vitamin C memang penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Namun, jika kandungan vitamin C dalam tubuh telah melebihi batas tentu akan berbahaya.
Ketika vitamin C dicerna dalam jumlah sangat besar, dapat bertindak seperti pro-oksidan terhadap sifat anti-oksidiatif bawaannya.
Hal tersebut dapat memicu pertumbuhan dan penyebaran radikal bebas sehingga, tubuh berisiko lebih tinggi terkena kanker, penuaan dini, jerawat, dan lainnya.
3. Mengandung racun
Mentimun ternyata memiliki racun seperti cucurbitacins dan tetracyclic triterpenoids.
Menurut penelitian dua kandungan racun tersebut dapat mengancam nyawa jika mentimun dikonsumsi secara berlebihan.
4. Membahayakan Ginjal
Terdapat kondisi medis yang muncul jika kandungan kalium tinggi di dalam tubuh yaitu, Hiperkalemia.
Kondisi tersebut dapat memburuk dari waktu ke waktu dan bisa menghambat fungsi ginjal.
5. Merusak Jantung
Mentimun memang sudah dikenal memiliki kandungan air yang tinggi yaitu lebih dari 90%.
Jika seseorang mengonsumsi berlebihan, maka tubuh akan memiliki asupan air yang tinggi dan makin tinggi pula volume darah bersih.
Sehingga, jantung dan pembuluh darah pada tubuh akan mengalami kerusakan.
6. Kehilangan Cairan Berlebihan
Biji pada mentimun adalah sumber cucurbitin, yang memiliki sifat diuretik bawaan.
Jika sumber cucurbitin tertelan dalam jumlah banyak, bahan dalam sumber tersebut dapat mengakibatkan pengeluaran cairan yang berlebihan pada tubuh.
Sehingga, dapat menghambat keseimbangan elektrolit atau dalam kondisi ekstrem dapat membuat seseorang dehidrasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News