GenPI.co - Ketua Pokja Hipertensi PP PERKI dr. Badai Bhatara Tiksnadi mengingatkan pentingnya mengukur tekanan darah secara rutin sebelum muncul keluhan.
Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya tidak menimbulkan keluhan.
Oleh karena itu, sangat mungkin seseorang tidak menyadari jika dia mengalami hipertensi, sehingga sering disebut sebagai the silent killer.
"Tekanan darah tinggi itu tidak ada keluhan dan sangat mungkin seseorang tak tahu bahwa dia menderita. Penting untuk mengukur tekanan darah sebelum ada keluhan," ujar Badai, dilansir dari Antara, Minggu (21/5).
Menurut Badai, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi di otak, sehingga seseorang bisa terkena stroke.
Selain itu, juga dapat menyebabkan kerusakan retina mata atau retinopati, penyumbatan pembuluh darah, gagal jantung, dan gagal ginjal.
"Tekanan darah tinggi itu berarti tekanan di pembuluh darahnya tinggi. Setiap organ itu ada pembuluh darahnya. Jika diberikan tekanan yang terus menerus, tentu akan terjadi kerusakan," jelasnya.
Sayangnya, lanjut Badai, sebagian orang baru menyadari dirinya mengalami hipertensi ketika kondisi tersebut sudah merusak organ penting di dalam tubuh.
"Sebagian baru sadar ketika sudah kena stroke atau sudah ada keluhan pandangan kabur, sakit dada, lemah, gagal ginjal, atau pembuluh darah di kakinya sudah menyumbat," imbuhnya.
Oleh karena itu, Badai menegaskan hipertensi perlu dideteksi secara aktif.
Menurutnya, Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR) merupakan cara efektif untuk mengetahui tekanan darah dan mengevaluasi pengobatan.
"Kita tidak bisa mengandalkan pemeriksaan yang hanya sesekali. Kemenkes juga sudah mengeluarkan infogram agar kita lebih sering mengukur tekanan darah dengan cek sendiri di rumah," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News