GenPI.co - Toxic positivity merupakan istilah psikologi yang sering digaungkan belakangan ini.
Psikolog, Paula Bola menjelaskan toxic positivity sebagai kondisi ketika seseorang memaksakan untuk selalu berprasangka positif.
Biasanya, toxic positivity berupa pemikiran untuk membuang segala bentuk perasaan negatif.
Padahal, beberapa perasaan negatif memiliki pengaruh baik dan penting untuk kehidupan seseorang.
Dampak toxic positivity juga tak main-main, karena bisa menjadi penyakit mental untuk diri sendiri.
Paula pun menjelaskan beberapa tanda seseorang mengalami toxic positivity.
Tanda yang pertama adalah selalu menolak perasaan negatif.
"Menolak kejujuran menjadi salah satu toksik positif itu diri. Seseorang cenderung tidak bisa jujur pada dirinya karena akan dianggap lemah," jelas Paula.
Selanjutnya, seseorang yang mengalami toxic positivity cenderung egois.
"Awalnya dia terlihat seperti empati pada perasaanmu padahal tidak," tuturnya.
Tanda toxic positivity yang ketiga adalah sifat menghakimi. Pemikiran tersebut memaksa seseorang untuk melawan perasaan negatif.
Tak heran, orang yang mengalami toxic positivity cenderung sulit untuk menerima kenyataan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News