Perbedaan Bidan dan Dokter Kandungan yang Perlu Kamu Ketahui

24 Juli 2022 12:00

GenPI.co - Pernahkah kamu bertanya-tanya apa perbedaan bidan dan dokter kandungan? Pertanyaan ini memang masih sering muncul.

Banyak orang yang beranggapan kalau bidan dan dokter kandungan adalah dua profesi serupa. Ya, keduanya memang sama-sama ahli dalam masalah kehamilan dan kandungan.

Padahal, bidan dan dokter kandungan memiliki banyak perbedaan khusus yang mungkin belum kamu pahami.

BACA JUGA:  5 Tips Mencegah Kehamilan dari Dokter Dina, Khusus Suami Istri!

Perbedaan bidan dan dokter kandungan yang paling mendasar, yakni latar belakang pendidikannya.

Bidan adalah seseorang yang telah menempuh program pendidikan profesi kebidanan yang biasanya tersedia dalam jenjang pendidikan D3 maupun D4.

BACA JUGA:  Ibu Muda Simak! Ini Dia Pemeriksaan Wajib Selama Kehamilan

Sedari awal pendidikan, bidan memang sudah langsung diperkenalkan mengenai dunia kesehatan dan kandungan.

Bahkan, kelompok usia mulai dari bayi hingga wanita dewasa pun bisa memeriksakan kesehatannya pada bidan.

BACA JUGA:  Makan Pepaya Berisiko Membahayakan Ibu Hamil, Apa Benar?

Namun, menurut M. Christina Johnson, CNM, selaku Direktur di American College of Nurse-Midwives (ACNM) Amerika Serikat, bidan umumnya cenderung ahli untuk menangani keluhan pada masa kehamilan yang umum.

Peralatan yang dimilikinya pun hanya dapat terbatas pada tindakan yang masih umum, bukan yang sudah kompleks, seperti persalinan normal tanpa penyulit.

Sementara itu, dokter kandungan adalah seorang tenaga medis yang memiliki kemampuan khusus untuk menyediakan dan melayani perawatan seputar kehamilan, kandungan, dan persalinan.

Sekilas memang tampak mirip dengan bidan. Namun, lagi-lagi, bidan atau dokter kandungan mengenyam latar belakang pendidikan yang berbeda.

Sebelum menjadi seorang spesialis kandungan, dokter kandungan harus menempuh 3-4 tahun pendidikan sarjana kedokteran terlebih dahulu.

Setelah lulus, butuh waktu sekitar dua tahun untuk menjalani koasisten (koas) yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan ujian kompetensi dokter sebagai tahapan sebelum dilantik menjadi dokter umum.
 
Jika semua tahapan telah selesai, dokter umum baru diizinkan untuk mengambil spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi/obgyn) yang kurang lebih berlangsung selama 4 tahun.

Itu sebabnya, dokter biasanya memiliki kompetensi yang lebih tinggi untuk menangani keluhan seputar kehamilan dan proses persalinan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Jennifer Niebyl, M.D., selaku dosen kebidanan dan kandungan dari University of Iowa di Amerika Serikat. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co