Meluruskan Rambut Bisa Picu Kanker Rahim? Begini Penjelasannya

19 Oktober 2022 01:20

GenPI.co - Sebuah studi menunjukkan bahwa meluruskan rambut dengan produk berbahan kimia ternyata bisa memicu kanker rahim.

Riset dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa ada hubungan antara penggunaan produk pelurus rambut berbahan kimia dengan risiko kanker rahim atau serviks.

Studi yang terbit pada Senin (17/10) itu dilakukan pada 33.947 wanita dari beragam ras antara usia 35 sampai 74 tahun untuk rata-rata sekitar 11 tahun.

BACA JUGA:  Hati-hati, Sembelit Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Usus

Hasilnya, penelitian itu menemukan bahwa 378 wanita mengembangkan kanker rahim karena menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia.

Pemimpin Studi NIH AS Alexandra White mengatakan riset tersebut memperkirakan 1,64 persen wanita yang tidak pernah menggunakan pelurus rambut berpotensi risiko kanker rahim pada usia 70 tahun.

BACA JUGA:  Periksa Diri Setelah Menstruasi Cegah Risiko Kanker Payudara

"Namun untuk pengguna yang sering, risiko itu naik hingga 4,05 persen," ujarnya, dilansir dari Fox News, Selasa (18/10).

Di sisi lain, National Institute of Environmental Health Safety (NIEHS) menjelaskan, wewangian, paraben, dan ftalat dalam produk pelurus rambut dapat memengaruhi kemampuan sistem endokrin yang bertugas mengatur hormon.

BACA JUGA:  Cek Kanker Payudara Bisa Dilakukan Sejak Usia Remaja, Kata Dokter

Dengan demikian, studi ini menemukan bahwa wanita yang menggunakan produk pelurus rambut berbahan kimia lebih dari empat kali pada tahun sebelumnya memiliki peluang 2,5 lebih tinggi terkena kanker rahim.

"Namun, penting untuk menempatkan informasi ini ke dalam konteks. Kanker rahim adalah jenis kanker yang relatif langka," tambah White.

Menurut Center of Disease Control and Prevention (CDC) AS, kanker rahim adalah kanker ginekologi yang paling umum di Amerika Serikat.

Meskipun jarang, ini lebih umum daripada kanker serviks dan kanker ovarium. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co