GenPI.co - Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur.
Salah satu ciri fisik bayi prematur bisa dikenali dari daun telinganya.
Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Anak Konsultan Perinatologi dan Neonatalogi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), dalam acara Bicara Gizi bertajuk "Peran Orang Tua Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat Berprestasi" yang digelar daring, Selasa (15/11/2022).
"Lihat telinga. Telinga coba dilipat (daun telinga), ini kan ada tulang rawan, kalau makin muda (usia) dilipat dia enggak balik lagi. Coba lihat bayi kecil itu kalau dilipat dia menempel terus enggak balik-balik lagi. Mungkin ini kurang bulan," kata dia.
Tak hanya telinga, ciri fisik bayi prematur lainnya, yakni puting payudara yang berwarna sangat hitam atau hanya berbentuk titik seperti kismis.
"Kemudian lihat ke alat kelamin. Kalau laki-laki ada skrotum atau kantung kemaluannya itu hitam, bergaris-garis, lalu buah testis itu sudah turun nah itu cukup. Kalau yang perempuan labia-nya masih terbuka," jelas Rina.
Ciri lainnya dari garis-garis di telapak tangan dan kaki.
Namun, pada bayi prematur garis ini sulit dilihat karena sangat halus, berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan yang memiliki garis pada telapak tangan dan kaki sangat jelas.
Kemudian, bayi prematur lahir saat usianya kurang dari 37 minggu.
Pada bayi yang lahir dalam usia 38 pekan makan dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram maka disebutkan sudah cukup bulan tetapi kecil atau bayi berat lahir rendah (BBLR).
Sementara, meskipun tidak semua bayi prematur mengalami komplikasi, kelahiran terlalu dini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Umumnya, semakin dini bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi.
Komplikasi ini antara lain masalah pernapasan, jantung, otak, kontrol suhu tubuh, darah dan metabolisme tubuh.
Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan untuk membantu melindungi bayi prematur dari gangguan neurologis di masa depan serta kesulitan bernapas dan infeksi.
Adapun, perawatan intensif pada bayi prematur tak berhenti saat bayi hidup, masih cukup panjang perjalanan, dua tahun pertama kehidupan diharapkan bayi tidak stunting, (alami) kesehatan mental, autisme, dan itu juga harus diperhatikan.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News