Sereal Dapat Meningkatkan Risiko Demensia, Begini Penjelasan Peneliti

01 Maret 2024 14:50

GenPI.co - Sereal yang dianggap sehat sebenarnya dapat meningkatkan risiko demensia, dan itu bukan karena gulanya.

Dilansir Daily Mail, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal General Psychiatry menemukan hubungan antara vitamin dalam merek seperti Cheerios dan Shreddies dengan penurunan kognitif, yang dapat menjadi pemicu demensia.

Tiamin atau vitamin B1, juga ditemukan secara alami dalam biji-bijian, kacang-kacangan, hati, dan salmon, dan kekurangan vitamin B1 juga dikaitkan dengan masalah kesehatan.

BACA JUGA:  3 Makanan Sehat Ini Bisa Berbahaya bagi Anak Jika Dikonsumsi Berlebihan

Namun, para peneliti mengatakan untuk pertama kalinya mereka menemukan kurva berbentuk J yang menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak juga memiliki konsekuensi negatif.

Titik tepat dari jumlah tiamin yang dikonsumsi, menurut penelitian, adalah 0,68mg per hari.

BACA JUGA:  Asupan Makanan yang Tepat untuk Anak Batuk Pilek Biasa

Salmon seberat enam ons mengandung sekitar 0,6-0,7 mg tiamin, potongan daging babi seberat enam ons mengandung 1,1 mg, dan semangkuk sereal seberat 30 gram mengandung sekitar 1,2 mg.

Hal ini mempertanyakan nilai harian yang direkomendasikan oleh Food and Drug Administration, yaitu 1,2 mg tiamin per hari.

BACA JUGA:  Resep Pie Lemon, Makanan Penutup Bercita Rasa Tinggi yang Mudah Dibuat

Para peneliti mengatakan defisiensi tiamin dapat menyebabkan kurangnya pasokan energi ke neuron otak yang dapat mengganggu fungsi kognitif.

"Penelitian kami menyoroti pentingnya menjaga tingkat asupan tiamin makanan yang optimal pada populasi lansia secara umum untuk mencegahnya. penurunan kognitif," ujarnya.

Studi ini mengamati data dari Survei Kesehatan dan Gizi Tiongkok (CHNS), yang mencakup 3.100 orang antara tahun 1989 dan 2011 yang melaporkan pola makan mereka dan menjalani tes kognitif empat kali dari tahun 1997 hingga 2006.

Usia rata-rata subjek penelitian adalah 63 tahun dan tesnya mencakup tantangan mengingat kata dan pola angka. 

Selama masa tindak lanjut, para peneliti menemukan hubungan kurva berbentuk J antara konsumsi tiamin dan penurunan skor pada tes kognitif. 

Rata-rata asupan tiamin pada subjek penelitian adalah 0,93 mg per hari. Kurva bentuk J menunjukkan jumlah ideal adalah 0,68 mg per hari, namun kisaran antara 0,6 mg dan 1,00 mg per hari memiliki risiko minimal.

Namun, setiap 1,0 mg per hari di atas batas aman 0,68 mg dikaitkan dengan penurunan skor kognitif global sebesar 4,24 poin. 

Asosiasi yang peneliti amati lebih kuat pada orang yang mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi, atau tidak merokok. 

Skor kognitif global berkisar antara nol hingga 27, artinya penurunan sekitar empat poin berarti penurunan fungsi kognitif minimal 15 persen. 

Sebuah studi terpisah yang mengamati efek kesehatan dari vitamin B lainnya: niasin, atau vitamin B3, menemukan bahwa vitamin B3 dikaitkan dengan serangan jantung, stroke, dan kondisi jantung. 

Mirip dengan tiamin, niasin juga terdapat dalam sereal sarapan dan produk yang 'diperkaya' atau 'difortifikasi'. 

Para peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai masalah ini.

Pasalnya, tiamin memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengatur diabetes, membantu pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan energi.  (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co