GenPI.co - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR (MKD), Habiburokhman angkat bicara soal keterlibatan Azis Syamsuddin dalam kasus suap kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia memilih menunggu proses hukum kasus suap kepada penyidik KPK.
BACA JUGA: Kasus Suap Penyidik KPK dari Polri Bisa Berbuntut Panjang
"Kami enggak mau berandai-andai dan berasumsi, tunggu saja hasil kerja KPK," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (23/4).
Politikus Gerindra itu kemudian mengatakan bahwa MKD belum memperoleh informasi pembanding dari Azis setelah nama legislator Golkar itu terseret kasus suap yang ditangani KPK.
"Sejauh ini informasi masih sepihak dari si tersangka dan belum ada konfirmasi dari pihak Pak Azis," ujar Habiburokhman.
Maka dari itu, Habiburokhman menegaskan bahwa MKD belum berencana memanggil Azis untuk diklarifikasi.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya menghormati proses hukum di KPK.
"Kami tidak boleh mendahului KPK," kata legislator berlatar belakang pengacara itu.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan bahwa ada pertemuan antara Syahrial dengan Stepanus di rumah Azis.
Wakil ketua DPR itu diduga mengenalkan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial kepada penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju yang kini menjadi tersangka penerima suap.
"Pada Oktober 2020, SRP (Stepanus Robin Pattuju, red) melakukan pertemuan dengan MS (M Syahrial, red) di rumah dinas AZ (Azis, red), wakil ketua DPR RI di Jakarta Selatan," ujar Firli dalam jumpa pers di KPK, Kamis (22/4) malam.
Menurut Firli, KPK telah menetapkan Stepanus sebagai tersangka penerima suap.
BACA JUGA: Tanpa Komitmen Tinggi, KPK Terancam Tidak Dipercaya Publik Lagi!
Sementara, Syahrial dan seorang pengacara bernama Maskur Husain menjadi tersangka pemberi suap.
"Yang pasti penanganan ini belum selesai malam hari ini," kata Firli. (ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News