Soal Kerumunan Suporter, IPW Sebut Polri Kebobolan

27 April 2021 11:55

GenPI.co - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menilai kerumunan suporter di Jakarta dan tindakan anarkis di Bandung membuka mata publik betapa lemahnya intelijen dan aparat cyber Polri.

Menurutnya, penanganan oleh Polri dalam mencegah terjadinya dua aksi suporter itu terbilang tidak maksimal.

BACA JUGA: Oknum Suporter Persija Rusuh, Pakar: Setitik Rusak Susu Sebelanga

"Akibat lemahnya intelijen dan polisi cyber semuanya terbiarkan tanpa antisipasi dan deteksi dini," katanya dalam keterangan GenPI.co, Selasa (27/4).

Menurutnya, polisi baru sibuk dan kebingungan setelah massa berkumpul dan mengamuk.

"Bayangkan, jika aksi pengepungan massa itu terjadi di depan Istana Kepresidenan, apa jadinya? Dalam hal ini IPW menilai Polri sudah kebobolan," jelasnya.

Neta menjelaskan, antisipasi, deteksi dini, dan kepekaan Polri sangat lemah. 

Padahal rencana aksi itu sudah muncul di media sosial (medsos) beberapa jam sebelumnya dan Polri tidak mengantisipasinya. 

"Sekarang setelah amuk suporter terjadi dan aksi kerumunan massa di Bundaran HI terjadi, Polri baru sibuk hendak memburu medsos pemrakarsanya," ucapnya.

BACA JUGA: Awalnya Suporter Bola, Pemuda Gagah Ini Sukses Bisnis Clothing

Menurut Neta, Polri lagi-lagi hanya menjadi pemadam kebakaran yang sangat jauh dari konsep presisi.

"IPW berharap, Polri tidak perlu menangkap dan memproses hukum para suporter. Sebab tanggung jawab semua itu ada di Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co