GenPI.co - Komando Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, masih punya power yang kuat. Pejabat intelijen dibuat tunduk. Semua kompak merapat untuk membahas isu penting.
Saat ini, amarah pemerintah ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sudah tinggi. Evaluasi dilakukan. KKB pun bakal terus diburu.
BACA JUGA: 4 Shio Pemimpin, Dunia Bisa Sujud ke Mereka
Gugurnya Kepala BIN Daerah atau Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha dinilai menjadi momentum.
Ada dukacita mendalam atas gugurnya jenderal bintang satu asal satuan Kopassus tersebut. Ada juga doa dan empati yang dipanjatkan.
Saat ini, ada serangan balik yang keras dan terukur akan dilakukan. Dan nuansanya akan terasa membakar bak hawa neraka.
Moeldoko langsung mengorkestrasi semua skenario. Rapat Koordinasi Perkembangan Situasi Keamanan Terkini Papua di kantornya langsung senyap.
Sejumlah pejabat penting dari intelijen hadir dalam rapat itu. "Operasi di Papua perlu dievaluasi. Kadang-kadang ada sesuatu yang simpel, tapi justru membuat rumit keadaan," kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).
Moeldoko meminta seluruh pejabat intelijen agar jangan terjebak pada situasi itu. "Harus ada perubahan dan pembenahan," tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Kepala BIN Letjen TNI Purn Teddy Lhaksmana Widya Kusuma menegaskan dengan kondisi Papua saat ini, pemerintah punya peluang untuk menuntaskan masalah KKB.
BACA JUGA: Bisnis 3 Shio Terbang ke Kayangan, Untungnya BIkin Gemetaran
Apalagi, kata dia, evaluasi operasi di Papua pun sudah beberapa kali dibahas. "Operasi penuntasan KKB harus dilanjutkan," tutur Teddy yang juga mantan Pangdam Jaya itu.
Kabaintelkam Polri Irjen Paulus Waterpauw setuju dengan pernyataan Moeldoko. Paulus berpendapat ke depan penanganan masalah di Papuan perlu dilakukan dengan tatanan sinergitas yang lebih padu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News