Laksana Tri Handoko di Atas Angin, Nadiem & Bahlil Bisa Terpojok

30 April 2021 08:08

GenPI.co - Presiden RI Joko Widodo telah melantik Nadiem Makarim, Bahlil Lahadalia, dan Laksana Tri Handoko di Istana Rabu (28/4/2021) lalu.

Tiga sosok ini melengkapi Kabinet Indonesia Maju yang sesuai dengan nomenklatur yang baru.

BACA JUGA: KontraS Bela Munarman, Polisi Dibuat Terpojok

Pengamat komunikasi dan politik Universita Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai dari tiga nama tersebut, hanya Fisikawan Laksana Tri Handoko yang paling pas penempatannya sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Laksana Tri Handoko selain memang kompeten di bidang riset, dia juga sudah familiar dengan dunia riset di LIPI," ujar Jamiluddin dalam pernyataannya kepada GenPI.co, Kamis(29/4/2021) kemarin.

Menurutnya, tidak ada masalah bagi Laksana Tri Handoko untuk memimpin BRIN.

"Karena, dia akan cepat menyesuaikan diri untuk membawa BRIN menghasilkan hasil riset dan inovasi yang bermanfaaat bagi bangsa dan negara," jelas Jamiluddin.

Akademisi ini masih terus mempertanyakan Nadiem Makarim yang memimpin Kemendikbud. Menurutnya, Nadiem belum memiliki terobosan yang monumental.

"Malah, Nadiem banyak kebijakannya yang menuai kontroversial. Karena itu, sangat diragukan Nadiem mampu membawa lembaga baru itu setelah ditambah tugas dan fungsi Ristek," terang dia

Jamiluddin menyayangkan kalau kementerian itu ditangani sosok sekelas Nadiem.

Selain itu, Jamiluddin juga meragukan Bahlil Lahadalia yang didapuk sebagai Menteri Investasi.

"Dia memang sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tetapi prestasinya tidak menonjol. Selama Bahlil menjadi Kepala BKPM, apakah investasi ke Indonesia meroket ?," ungkapnya.

Jamiluddin menambahkan Indonesia masih kalah dengan Vietnam dalam penarikan investasi dari luar.

"Karena itu, wajar diragukan kalau Bahlil menjadi Menteri Investasi dapat meningkatkan investasi ke Indonesia sebagaimana ditargetkan Jokowi," sambungnya.

BACA JUGA: Jubir PSI Angkat Bicara, Azis Syamsuddin Dibuat Terpojok

Oleh karena itu, terpilihnya Nadiem dan Bahlil sebagai menteri bukan karena kompetensinya, tetapi lebih banyak pertimbangan politis.

"Karena itu, dua sosok ini dikhawatirkan tidak akan dapat memenuhi harapan Jokowi," tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co