Tarung di Pilpres 2024, Taktik Agus Harimurti Yudhoyono Melempem

19 Mei 2021 18:58

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum mampu memanfaatkan kesempatan untuk mendongkrak nama dan popularitas di masyarakat.

Hal tersebut sangat disayangkan oleh Ngorang. Pasalnya, AHY harus mendatangi masyarakat secara langsung agar bisa mendapatkan simpati, apalagi jika dia ingin bertarung di Pilpres 2024, baik sebagai capres atau cawapres.

BACA JUGA: Tiru Strategi Maut Jokowi, Dijamin Anies Bisa Maju Capres

Ngorang bahkan menyampaikan bahwa AHY bisa saja memanfaatkan bencana alam yang belakangan ini melanda beberapa daerah di Indonesia sebagai salah satu momen untuk berkampanye.

“Itu peluang bagus sebenarnya, tapi kenyataannya tidak dia lakukan. AHY hanya kirim bantuan, semua orang juga bisa, bahkan PD mengirimkan bantuan atas nama partai juga, kan,” kata dia dalam pernyataannya kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, menurut Ngorang, simpati masyarakat tak akan bisa diraih jika hanya dikirimkan bantuan atas nama AHY saja.

Sebab, masyarakat membutuhkan sentuhan langsung dari seorang pejabat publik agar bisa memberikan simpati kepada tokoh tersebut.

“Sentuhan kemanusiaan itu baru bisa dirasakan kalau datang langsung ke tempat bencana alam dan merasakan apa yang dirasakan oleh para korban. Seharusnya AHY tak perlu diajari hal-hal seperti ini,” jelasnya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menambahkan bahwa Presiden Ke-46 AS Barack Obama dulu juga sudah mencoba untuk menarik simpati masyarakat sejak masih menjadi pengacara dan kader Partai Demokrat AS.

“Dia mulai dari aktif di gerakan sosial, lalu membantu rakyat kecil dengan mendistribusikan bantuan. Kerja sosial itulah yang akan membekas di hati masyarakat,” katanya.

BACA JUGA: Mantan Anak Buah SBY Bocorkan Strategi Anies Baswedan, Astaga!

Ngorang turut menegaskan jika AHY tak bisa melakukan hal-hal tersebut, maka sebaiknya pria 46 tahun itu tak usah mengejar jabatan presiden atau wakil presiden.

“Dia punya ambisi untuk jadi presiden, tapi hal yang dilakukannya begini. Lalu, mau jadi apa pemerintahan kita setelah dia jadi presiden?,” tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co