Ganjar Tak Diundang PDIP, Mendadak Pengamat Sebut Duet Maut Ini

26 Mei 2021 00:45

GenPI.co - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang angkat bicara terkait tak diundangnya Ganjar Pranowo saat ada acara di Kantor DPD PDIP Jateng.

Ahmad Atang mengatakan PDI Perjuangan (PDIP) semestinya tidak melihat Ganjar Pranowo sebagai ancaman terhadap peluang Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

BACA JUGAGanjar Pranowo Tak Diundang PDIP, Pengamat: Megawati Khawatir

"Justru kehadiran Ganjar menegaskan bahwa PDIP memiliki kader yang berlapis sebagai pemimpin bangsa," kata Ahmad Atang dikutip Antara, Selasa (25/5/2021).

Dosen Ilmu Komunikasi Politik pada sejumlah perguruan tinggi di NTT itu mengatakan, rivalitas politik di tubuh PDIP makin menguat. Pada akhirnya, terjadi saling sindir di ruang publik.

Dia berpendapat kmungkinan ada tarik-menarik kepentingan antara kekuatan politik struktural di PDIP dan dukungan politik secara sosiologis.

"Semua ini bermuara pada Pilpres 2024. PDIP secara struktural mendukung Puan Maharani sebagai calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden," beber Ahmad Atang.

Namun, secara riil politik berdasarkan hasil survei, justru Ganjar Pranowo, kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, berada di posisi tiga besar bakal calon presiden di Pilpres 2024.

BACA JUGAGanjar Tak Diundang PDIP, Refly Harun: Jangan-jangan Puan Takut

Munculnya Ganjar dalam peta politik nasional terkait dengan Pilpres mendatang, tambahnya, secara tidak langsung telah “menenggelamkan” nama Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi wakil presiden.

Fenomena ini, kata Ahmad Atang, dapat diduga bahwa dalam internal PDI Perjuangan telah terjadi perpecahan yang dapat menjadi kontraproduktif bagi PDIP itu sendiri.

Terlepas apakah PDIP mendukung atau tidak terhadap Ganjar, dia menilai upaya "pembunuhan karakter" oleh struktur partai terhadap Ganjar, justru akan menjadi senjata makan tuan.

"Langkah PDIP akan dinilai publik sebagai bentuk penzaliman terhadap Ganjar. Sikap diamnya Ganjar justru akan merugikan PDIP sendiri," ujarnyanya.

Oleh karena itu, PDIP semestinya tidak melihat Ganjar sebagai ancaman terhadap peluang Puan, tetapi justru kehadiran Ganjar menegaskan bahwa PDIP memiliki kader yang berlapis sebagai pemimpin bangsa.

Dengan demikian, kata Ahmad Atang, ketika mekanisme partai mampu melakukan seleksi, justru akan menaikkan standing politik PDIP di mata publik.

Sebagai orang yang telah lama berkecimpung dan membesarkan PDIP dari awal, Ganjar adalah seorang marhaenis sejati yang secara ideologis tidak diragukan lagi.

Namun, lanjut dia, sangat disayangkan jika PDIP mengorbankan Ganjar demi Puan Maharani.

"Ini bukan yang pertama. Akan tetapi, sadar atau tidak, PDIP sedang mempraktikkan politik belah bambu bagi kadernya sendiri," kata Ahmad Atang. 

Seperti diketahui, sebelumnya Puan Maharani memberi pengarahan kepada kader partainya di Kantor DPD PDIP Jateng. 

Pertemuan tersebut merupakan rangkaian acara HUT ke-48 PDI Perjuangan. 

Seluruh kader PDIP baik eksekutif, legislatif dan struktur partai diundang, kecuali Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.  (*/ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co