GenPI.co - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan jajarannya untuk membentuk kampung tangguh agar bisa memberantas narkoba di Indonesia.
Pasalnya, saat ini Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang menjadi konsumen barang haram tersebut dengan jumlah besar.
"Saya minta kampung tangguh narkoba diciptakan di seluruh Indonesia." jelas Jenderal Listyo Sigit di Markas Polda Metro Jaya, Senin (14/6).
Kapolri menginstruksikan agar seluruh anggota berperang menuntaskan peredaran narkoba dari hulu hingga hilir.
Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit saat tengah merilis pengungkapan kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 1,129 ton yang diduga jaringan internasional berasal dari Timur Tengah di Polda Metro Jaya.
"Saya terus menyerukan kepada seluruh anggota terus berperang dan tuntaskan permasalahan narkoba mulai dari hulu sampai dengan hilir. Jadi sekali lagi perang terhadap narkoba terus dilakukan baik dari hulu sampai dengan hilir," tegas Listyo Sigit.
Oleh sebab itu, Listyo Sigit menegaskan seluruh anggota diminta untuk bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk dapat memberantas narkoba.
Listyo Sigit menjelaskan, memberantas pengguna narkoba tidak cukup oleh penegak hukum saja, tapi harus dilakukan bersama-sama.
Merespons hal itu, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean ikut angkat suara. Menurutnya, polri harus lebih mewaspadai penggunaan kedok status sosial.
"Melihat tangkapan terbaru dari kelompok jaringan Timur Tengah, dan terbongkarnya rumah H Tarlani pengancam bunuh Ahok sebagai penyimpan narkoba," kata Ferdinand Hutahaean dikutip GenPI.co dari akun Twitter-nya, Selasa (15/6).
Pria berdarah Batak tersebut menjelaskan, tidak sedikit pengguna narkoba yang menggunakan kedok 'orang baik' menjadi penyamaran.
"Saya pikir Polri harus lebih mewaspadai penggunaan kedok status sosial seseorang yang ternyata jadi bandar narkoba," jelasnnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News