GenPI.co - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto punya langkah top di bidang pertahanan. Strateginya bisa dibilang sangat paten.
Menurutnya, sistem pertahanan dan keamanan nasional perlu aktualisasi dan menyesuaikan dengan kondisi saat ini dan sepuluh tahun mendatang.
Payung hukum terkait sistem pertahanan dan keamanan negara, menurut dia, sudah sangat terbatas dan lama.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) Abad ke-21 di Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/6).
"Produk strategis Sishankamrata sangat terbatas, bahkan produk tersebut dari tahun 1960-1970-an, sudah 50 tahun lebih usianya," ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, selama ini pembahasan terkait sistem pertahanan dan keamanan nasional hanya terbatas di kalangan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Oleh karena itu, kata Prabowo, semua kalangan perlu terlibat untuk membahas pentingnya sistem pertahanan dan keamanan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi.
"Konferensi ini untuk berembuk, bertukar pandangan tentang konsep Sishankamrata dan bagaimana implementasinya di abad ke-21," jelasnya.
Prabowo menilai hasil dari konferensi tersebut selaras dengan kondisi tantangan pertahanan dan keamanan negara masa kini.
Itu artinya, hasil konferensi bisa dijadikan acuan bagi petugas pertahanan di lapangan.
"Hasil konferensi ini saya laporkan ke Wakil Presiden, Menkopolhukam dan juga ke Presiden bahwa produk yang dihasilkan cukup membanggakan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News