GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi memberikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan perkembangan demokrasi di Indonesia.
Menurut Rochendi, semangat demokrasi yang dibangun pemerintah bertolak belakang dengan kenyataan saat ini.
Hal itu terlihat dari bagaimana pemerintah tak lagi mau menerima kritik.
“Lucunya, pemerintah selalu bilang kalau mereka siap menerima segala jenis kritik. Itu kan sangat bertolak belakang,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (1/7).
Rochendi mengatakan jika pemerintah mendapat kritik, mereka harus berani melawannya dengan argumen yang baik.
“Pemerintah harus menghajar kritikan itu dengan terbuka, bukannya minta tolong bantuan buzzer,” katanya.
Pakar politik itu memaparkan bahwa selama ini orang yang menjawab kritik pemerintah bukanlah pihak yang berkompetensi.
“Pemerintah itu punya juru bicara istana, suruh saja jubir itu berbicara ke publik. Bilang terima kasih atas kritik yang diterima, lalu sampaikan hal yang perlu diluruskan,” paparnya.
Walaupun kritikan tersebut pahit, Rochendi menyarankan agar pemerintah harus tetap merespons secara bijak.
“Sebagai negarawan, presiden harus mampu menunjukkan kebesaran jiwanya,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News