Buzzer Disebut Hama Demokrasi, Ferdinand Beri Pesan Telak

04 Juli 2021 00:20

GenPI.co - Ferdinand Hutahaean memberikan sebuah pesan telak kepada Febri Diansyah yang mengatakan bahwa buzzer adalah hama demokrasi.

Eks Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah menilai buzzer adalah hama bagi demokrasi yang menyebabkan ruang publik menjadi rusak dan kotor.

Febri menjelaskan, buzzer yang dimaksud adalah mereka yang bergerombol melakukan pembiasan informasi, framing yang membangun realitas palsu hingga menyebar hoaks dan fitnah.

BACA JUGA:  Perlawanan Ketua BEM UI Menohok, Bikin Buzzer Pro Istana Malu

"Ruang publik, ruang demokrasi kita saat ini menjadi rusak dan kotor akibat praktek buzzer sebagai hama demokrasi ini," jelas Febri di akun Twitter-nya, Jumat (2/7).

Menurutnya, kelompok buzzer yang beredar bisa menyerang kredibilitas orang tertentu, sehingag hal tersebut dinilai dangat tidak baik.

BACA JUGA:  Febri Diansyah Menyebut Buzzer Sebagai Hama Demokrasi

"Yang jadi persoalan adalah ketika kegiatan buzzer dilakukan secara terstruktur menyerang kredibilitas orang tertentu, apalagi pihak yang kritis terhadap penguasa," jelasnya.

Mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean turut berkomentar mengenai hal tersebut, bahwa sesungguhnya buzzer itu adalah bagian dari Demokrasi.

"Buzzer adalah lidah dan mulut yg menyampaikan opini, fakta dan pendapat diruang demokrasi dan itu dijamin konstitusi ttg kebebasan," cuitnya di akun Twitter-nya, Sabtu (3/7).

Pria berdarah Batak tersebut menambahkan, menurutnya yang menjadi hama demokrasi justru orang-orang gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Asahi Asry Larasati

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co