GenPI.co - Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Herzaky Mahendra Putra menyoroti maraknya doxing di media sosial. Dia juga mengatakan adanya perbedaan penyampaian pendapat pada era Orde Baru dan saat ini.
"Serangan atau upaya pembungkaman pada masa kini lebih mengerikan, seperti upaya doxing," jelas Herzaky Mahendra Putra dalam diskusi daring yang diikuti GenPI.co, Jumat (9/7).
Sekadar diketahui, doxing merupakan upaya membongkar atau menyebarkan informasi pribadi tanpa seizin individu oleh pihak tidak berwenang.
Politikus Partai Demokrat itu, mencontohkan kasus yang menimpa Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra.
Leon diketahui menjadi korban doxing setelah BEM UI mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan The King of Lip Service.
Selain doxing, peretasan akun media sosial juga menjadi upaya pembungkaman di era sekarang.
"Kedua, ada namanya peretasan, banyak lah, ada peretasan akun baik itu akun resmi maupun akun pribadi. Baik itu media sosialnya maupun aplikasi percakapan. Ini banyak sekali terjadi, berulang kali kasusnya," kata Herzaky.
Menurut Herzaky, banyak orang masih menganggap gerakan sosial dari sudut pandang konservatif, karena harus dilakukan lewat aksi massa di lapangan.
"Ini ada sinisme-sinisme seperti ini, ada persepsi seperti ini yang kemudian membuat ruang gerak teman-teman mahasiswa juga agak berat," pungkas Herzaky.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News