GenPI.co - Duta Besar Singapura Anil Kumar Nayar memuji penanganan perbedaan pandangan keagamaan di Indonesia.
Dubes Singapura Anil mengatakan, pendekatan-pendekatan persuasif yang dilakukan Indonesia sepertinya efektif dalam menghadapi pluralisme.
"Kami ingin belajar pada Indonesia, khususnya Menag Yaqut dalam merangkul pemuda dan pemudi agar mau melakukan kegiatan bersama," katanya dalam diskusi daring bersama Menag Yaqut, Selasa (13/7)
Sementara itu, Menag Yaqut merespons dengan menekankan bahwa Indonesia sudah lama menganut asas gotong royong.
Kebiasaan keagamaan juga mengalami penyesuaian dengan kultur dan budaya yang ada di Indonesia.
"Misalnya, budaya menghibur keluarga yang meninggal dengan pengajian di malam ke-3, 7, 40, dan seterusnya," kata Yaqut.
Meskipun demikian, keagamaan di Indonesia juga punya tantangan tersendiri terutama sejak pengaruh sosial media begitu masif.
Sebab, pemerintah Indonesia tidak bisa mengontrol semua informasi yang ada di media sosial.
"Yang kami lakukan ialah berkomunikasi dengan intens bersama pemuka agama. Sehingga mereka bisa komunikasi dengan jemaahnya," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News