Pejabat Publik Banyak Rangkap Jabatan, Politisi Indonesia Suka...

04 Agustus 2021 00:35

GenPI.co - Philipus Ngorang selaku akademisi politik turut memberikan responsnya terkait kasus rangkap jabatan yang belakangan kerap dilakukan oleh para pejabat publik di Indonesia.

Sebelumnya nama Rektor UI, Ari Kuncoro, sempat viral karena melakukan rangkap jabatan sebagai komisaris independen di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Hal tersebut pun membuat Ari memutuskan untuk mengundurkan diri tak lama setelah jabatan rangkapnya diketahui publik.

BACA JUGA:  Soal Rangkap Jabatan Rektor UI, Freddy Harris: Enggak Apa-apa Tuh

Tak lama setelahnya, giliran Indra Iskandar selaku Sekretaris Jenderal DPR yang disorot publik.

Pasalnya, dirinya diketahui melakukan rangkap jabatan sebagai Komisaris BUMN PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).

BACA JUGA:  Sekjen DPR Rangkap Jabatan, Dinilai Sedang Cari Landasan Hukum

Menurut Ngorang, orang yang mumpuni untuk menjabat sebagai pimpinan itu jumlahnya tak terbatas di Indonesia.

“Masih banyak orang baik dan mumpuni lain, tak hanya orang-orang itu saja yang bisa menjabat,” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (3/8).

BACA JUGA:  Politik Balas Jasa Membuat Banyak Pejabat Publik Rangkap Jabatan

Ngorang mengatakan bahwa rangkap jabatan merupakan bentuk balas jasa dalam sebuah transaksi politik.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu pun menilai bahwa politik balas jasa sudah sering terjadi dan bisa disebut sebagai hal yang wajar di kalangan politisi.

“Kita semua tahu bahwa tidak ada makan siang yang gratis,” paparnya.

Ngorang juga menyebutkan bahwa jabatan tersebut bisa saja merupakan sebuah hadiah dari pihak lain.

“Bisa saja itu diberikan sebagai wujud take and give di antara pihak-pihak itu,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co