Akademisi Blak-blakan: Jokowi Berpotensi Diberhentikan

08 Agustus 2021 05:20

GenPI.co - Saat ini Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah gencar mengkritisi kebijakan Pemerintahan Jokowi dalam penanggulangan pandemi covid-19.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang komarudin menilai, mungkin saja PDIP hanya menjaga jarak dengan Jokowi, tetapi berat untuk meninggalkan presiden yang terpilih secara langsung selama dua kali tersebut.

Pasalnya, Ujang Komarudin meyakini, bahwa Jokowi berpotensi jatuh dari kursi presiden apabila ditinggalkan PDIP.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Jarak Khasiatnya Dahsyat, Wanita Bisa Terbelalak

"Namun, apabila sampai meninggalkan itu berat karena Jokowi bisa jatuh dari kursi presiden," jelas Ujang Komarudin pada GenPI.co, Kamis (5/8).

Ujang Komarudin menilai, bahwa simpati publik tentu merosot ke PDIP ketika Jokowi diturunkan dari posisi presiden.

BACA JUGA:  PDIP Panas, Ruhut Sitompul Seret Masinton dan Effendi Simbolon

"Jokowi sendiri kader PDIP. Jika Jokowi jatuh, PDIP juga yang tercoreng," ungkap Ujang Komarudin.

Di sisi lain, Pengamat Politik Ubedilah Badrun menyarankan agar PDIP yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk meninggalkan Presiden Jokowi lantaran citranya semakin buruk terkait penanganan pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Masinton Tegas Bantah Pengakuan Ruhut Sitompul, PDIP Makin Panas

Menurut Ubedilah Badrun, hal ini dikatakan merespons sikap PDIP yang saat ini terlihat sedang mencoba jaga jarak dari Jokowi.

"Jika jaga jarak ini menguntungkan PDIP maka hal yang mungkin PDIP akan meninggalkan Jokowi," jelasnya dalam keterangannya, Sabtu (7/8)

Namun, jika Presiden Jokowi merubah sikap dan memenuhi keinginan PDIP dengan mereshuffle Luhut Binsar Pandjaitan maka partainya akan berpikir untuk tidak meninggalkan Jokowi.

Menurut akademisi ini, citra Jokowi semakin buruk lantaran secara politik kebijakan Jokowi dalam penanganan covid-19 telah keliru sejak awal.

Sebab, Ubedilah menilai, Jokowi dalam mengambil kebijakan mengabaikan perintah UU 6/2018 Pasal 53 dan Pasal 55.

Apalagi, Ubedilah Badrun mengungkapkan, bahwa Jokowi berpotensi diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden.

"Tentu saja Jokowi berpotensi diberhentikan dari kedudukannya sebagai Presiden di tengah jalan. PDIP tampak semacam jaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan itu terjadi," jelas Ubedilah Badrun.

"PDIP tampaknya ingin memberi garis pembatas yang jelas dengan Jokowi. Dengan cara itu PDIP ingin memulihkan citranya yang kini juga makin buruk," sambungnya.

Tak hanya itu, ia mengatakan secara umum rezim Jokowi saat ini mewarisi problem yang sangat membahayakan untuk masa depan negara nantinya.

Maka dari itu, Ubedilah menyarankan agar PDIP segera meninggalkan Jokowi dan fokus mengambil peran untuk menyelamatkan negara.

"Jika itu tidak dilakukan PDIP maka memungkinkan peran itu diambil oleh kekuatan oposisi, dan PDIP akan mengalami nasib tragis pada kontestasi politik berikutnya ditinggalkan rakyat," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co