GenPI.co - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti blak-blakan buka suara terkait manuver tokoh partai politik yang makin masif memajang baliho sebagai upaya mengerek elektabilitas.
Ray Rangkuti menilai, sudah dapat diprediksi bahwa kontestasi politik pada 2024 ada dua kelompok yakni, capres baliho dan capres berbasis kinerja.
"Sulit menghentikan perlombaan pembuatan baliho ini. Semuanya ingin menang," jelas Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Jumat (6/8).
Menurut Ray Rangkuti, untuk mendapatkan popularitas bisa dilakukan dengan dua hal.
"Pertama dengan memobilisasi iklan, sekarang baliho, nanti iklan di medsos, elektronik, tinggal menunggu waktu itu akan muncul," ungkap Ray Rangkuti.
"Kedua, berbasis pada kinerja. Saya menyebut perlombaan capres ini dalam dua varian, capres baliho dan capres berbasis kinerja," sambungnya.
Ray Rangkuti pun menjelaskan ciri-ciri capres baliho dan capres berbasis kinerja.
Menurutnya, capres baliho yang sering dilihat oleh masyarakat saat ini yaitu para politikus yang sudah memasang baliho di sejumlah daerah.
"Umumnya datang dari Parpol, ketua-ketua parpol, dan sebagian besar mereka ikut di dalam koalisi Pak Jokowi," jelas Ray Rangkuti.
Sementara itu, untuk capres berbasis kinerja sendiri datang dari para Gubernur di Indonesia yang digadang-gadang bakal nyapres di 2024.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengungkapkan, Capres berbasis kinerja juga datang dari para tokoh nasional yang akan maju lewat jalur independen pada Pilpres nanti.
"Bahkan ada yang nggak punya partai, dan tokoh-tokoh nasional yang muncul dari pergulatan harian mereka dengan masyarakat. Tokoh tersebut juga memiliki rekam jejak yang baik dan kinerja yang bagus saat menjadi pejabat," beber Ray Rangkuti.
"Sebut saja misalnya Rizal Ramli. Dua pergulatan ini akan mewarnai kompetisi pencapresan dalam 2024 yang akan datang. Capres baliho dan capres kinerja," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News