GenPI.co - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli menyoroti sejumlah mural bernuansa kritis terhadap pemerintah yang dihapus sejumlah aparat.
Seperti diketahui, mural yang menyatakan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai banyak bertebaran.
Beberapa di antaranya yakni mural bertuliskan ‘Jokowi 404 Not Found’ dan ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit’.
“Maraknya mural adalah sebagai pengganti DPR yang lumpuh,” ujar Rizal Ramli dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan mengutip, Minggu (22/8).
Menurutnya, dalam negara demokrasi, gagasan dan suara kegelisahan itu seharusnya disalurkan lewat DPR.
“Tapi DPR nya sudah bersatu-padu dengan eksekutif dalam kesatuan pro-oligarki, tidak akan membela rakyat,” tandas ekonom senior tersebut.
Di sisi lain, Anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon juga menyoroti hal yang sama.
Dirinya juga mempertanyakan demokrasi di Indonesia yang berupaya menghapus pesan kritis lewat mural.
“Itu bagian dari ekspresi budaya. Respons berlebihan justru mereduksi hak rakyat untuk menyatakan sikap, pendapat, atau kemerdekaan berekspresi,” ujar Fadli Zon.
Oleh sebab itu, menurut Fadli Zon, aparat tidak perlu bertindak berlebihan merespons mural bergambarkan Jokowi tersebut.
“Tak usah berlebihan tanggapi mural, lukisan, poster, meme dan ekspresi seni lainnya. Lagi pula presiden bukan lambang negara. Katanya demokrasi?” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News