GenPI.co - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Demokrat Achmad blak-blakan mengaku heran atas penggunaan anggaran senilai Rp 21,7 miliar oleh Kementerian Agama (Kemenag) hanya untuk mengumumkan pembatalan haji 2021.
Apalagi, penggunaan anggaran itu disebut-sebut diketahui oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut.
Menurut Achmad, bahwa pemberitaan media sudah cukup memeberi informasi jika pelaksanaan ibadah haji 2021 batal.
Namun, Kemenag menyebut jika anggaran hingga Rp 21 miliar itu untuk program diseminasi atau menyampaikan informasi terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji 2021.
Dalam rapat bersama, Achmad mempertanyakan pada Menag Yaqut terkait penggunaan anggaran tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin, 30 Agustus 2021.
Achmad mempertanyakan untuk apa penggunaan puluhan miliar, padahal masyarakat luas sudah tahu pemberangkatan haji batal.
"Saya yakin seluruh calon jemaah dan masyarakat Indonesia sudah tahu pembatalan haji ini. Kok ada anggaran untuk menyampaikan ke masyarakat Rp 21 miliar gitu," kata Achmad.
Dalam presentasi yang diutarakan Menag Yaqut, tercatat Rp 21,7 miliar untuk diseminasi terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji 2021.
Melihat hal itu, Achmad menilai, jika anggaran tersebut lebih berharga jika dialokasikan ke program lainnya.
Apalagi, saat ini masyarakat sedang kesusahan meladeni pandemi covid-19 di Indonesia yang belum tahu kapan selesainya.
Menurut Achmad, sebagai menteri, Gus Yaqut seharunya bisa mengalokasikan anggaran sebesar itu pada yang lebih penting.
Achmad pun mencontohkan, misalnya untuk madrasah, pondok pesantren, hingga menambah sumber daya manusia (SDM) penyuluh keagamaan dan KUA di bawah Kementerian Agama.
"Kok enggak ini yang dikejar? Peningkatan SDM-nya. Ini kan 21 miliar. Cuma buat menyampaikan ke masyarakat batal haji. Masyarakat juga sudah tahu batal ini," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News