Partai Oposisi Disebut Plonga-Plongo, Adib Miftahul: Itu Realita

03 September 2021 01:10

GenPI.co - Direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, memberi tanggapan terkait mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, yang menyebut partai oposisi plonga-plongo.

Seperti diketahui, belum lama ini Fahri Hamzah terkesan geram dengan sikap partai-partai di luar koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kurang bersuara di parlemen.

Padahal, menurut Fahri, anggota DPR memiliki imunitas untuk memberi kritik terhadap pemerintah khsusunya untuk partai oposisi yang menjadi harapan rakyat.

BACA JUGA:  Pengamat: Oposisi Plonga-plongo Tetap Harapan Rakyat

"Ya, saya kira memang realitanya partai politik sekarang seperti itu. Saya mengamini bahwa partai oposisi memang kurang bersuara di parlemen," ujar Adib Miftahul kepada GenPI.co, Kamis (2/9).

Menurut Adib, seharusnya partai politik yang bersebrangan dengan koalisi Jokowi bisa memanfaatkan posisinya untuk modal pilpres 2024.

BACA JUGA:  Teguran Fahri Hamzah Untuk Partai Oposisi Keras

"Padahal, ketika ada intensitas dan kesinambungan kritik yang konstruktif, sebenarnya justru bisa menjadi modal politik besar di 2024," katanya.

Adib juga mengatakan bahwa kesempatan mendulang suara rakyat tersbut juga tergantung dengan kinerja masing-masing partai.

BACA JUGA:  Pengamat: Fahri Berani Kritik Oposisi Karena Mereka Minoritas

"Jadi, kesempatan kans oposisi untuk meraup banyak suara itu terbuka lebar. Akan tetapi, tergantung pula dari kinerja mereka," tuturnya.

Seperti diketahui, Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyoroti partai-partai oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini, dirinya menyebut mereka yang berseberangan dengan Jokowi sebagai ‘oposisi gaya doang’ setelah sebelumnya menyebut ‘oposisi plonga-plongo'.

"Jadi oposisi, punya imunitas, tanpa keberanian berbeda secara subtantif dan tanpa keberanian menggunakan hak-hak yang melekat, hanyalah omong kosong,” katanya.

Menurutnya, menjadi oposisi yang hanya memberikan pencitraan tidak ada gunanya. Sebab, menurut fahri, semua itu akan berujung pada kompromi.

"Mana suara kalian? Mana gebrakan yang menggetarkan? Oposisi gaya doang, andalannya media sosial, lah apa guna suara rakyat yg ada pada kalian?” katanya.

"Maunya besar tanpa ide akhirnya minta suara lagi. Sudah gak berani, gak ngerti, gak kreatif juga! Oposisi itu berat sayang, kamu gak sanggup, biar aku aja," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co