GenPI.co - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui juru bicaranya Masduki Baidlowi mengatakan penyesalannya. Penyesalan itu keluar terkait perusakan rumah ibadah di Sintang, Kalimantan Barat.
Dia menyebut tidak bisa membenarkan orang melakukan perusakan rumah ibadah.
"Pertama, jelas itu tindakan yang melanggar hukum," kata Baidlowi kepada GenPI.co, Senin (6/9).
Kedua, kejadian tersebut tidak menggambarkan masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai latar belakang agama maupun sukunya.
Baidlowi mengatakan, jika kita bisa menoleransi agama yang berbeda, hal itu juga harusnya bisa dilakukan ketika pandangan berbeda di agama yang sama.
"Itu, yang disesalkan oleh kiai Ma'ruf," katanya. Jubir Wapres ini mengatakan, permasalahan tersebut sebaiknya bisa diselesaikan dari wilayah dakwah.
Wilayah dakwah yang dimaksud ialah dengan mengedepankan dialog, bukan malah dimusuhi atau bahkan dirusak rumah ibadahnya.
Sedangkan, yang ketiga ialah pesan ke masyarakat agar lebih menjaga kerukunan bangsa.
"Itu adalah pondasi awal kita membangun negara," katanya.
Sebab, kalau tidak rukun, membangun pondasi bangsa tentu berat, apalagi ketika masih ada saling curiga. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News