GenPI.co - Gerak-gerik Megawati Soekarnoputri diamati Pangi Syarwi Chaniago. Direktur Eksekutif Voxpol Center menyebut Megawati selalu melunak dengan capres survei.
Pernyataan itu langsung merontokkan pernyataan Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengaku tidak akan berpedoman pada hasil survei.
Utamanya dalam menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pernyataan Megawati adalah lagu lama yang diputar berulang oleh PDIP.
"Di awal awal selalu lagu PDIP begitu. Enggak peduli hasil survei. Survei tidak menjadi variabel menentukan dalam mengusung capres. Elektabilitas dianggap tidak penting dan tidak menjadi rujukan dalam pencalonan," kata Pangi, Selasa (21/9).
Pernyataan Megawati bisa menjadi penegasan dari penegasan hasil Kongres PDIP di Bali pada Agustus 2019 lalu.
Di situ disebutkan bahwa Megawati sebagai ketua umum adalah pemegang hak prerogatif dalam menentukan calon presiden.
Poin kedua, Megawati bisa jadi menegaskan bahwa hanya orang yang dia pilih yang akan diusung.
Dalam hal ini, PDIP tengah menyiapkan Puan Maharani, anak dari Megawati sebagai calon presiden.
Khusus pilihan kedua, sebetulnya PDIP punya kader terbaik yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Ganjar stabil di tiga besar dalam berbagai lembaga survei. Elektabilitas Ganjar juga jauh di atas Puan Maharani.
Berkaca dari itu, Pangi melihat semua kemungkinan masih dinamis.
Termasuk juga peluang Ganjar mendapatkan golden ticket dari Megawati sebagai jagoan PDIP di Pilpres 2024.
Pangi menjelaskan, peluang Ganjar terbuka karena catatan sejarah di mana PDIP pada akhirnya harus mengakui hasil survei dalam memilih calon presiden demi menjaga asa tetap menjadi partai politik pemenang di Indonesia.
"Namun ternyata realitasnya tetap. PDIP ditaklukkan realitas survei. Yang diusung capres yang punya kans untuk menang,"ucap Pangi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News